Berawal dari Media Sosial, Boyce Avenue Ingin Raih Penghargaan Musik Dunia
Article on HELLO! Indonesia, Edisi Maret 2015. Boyce Avenue
BERAWAL DARI MEDIA SOSIAL
BOYCE AVENUE
BERAWAL DARI MEDIA SOSIAL
BOYCE AVENUE
INGIN RAIH PENGHARGAAN MUSIK DUNIA
Boyce Avenue adalah satu kelompok band asal Florida, Amerika Serikat yang melejitkan namanya lewat jejaring sosial YouTube. Mereka dianggap sukses membawakan versi lain lagu milik beberapa musisi ternama dunia. Diawali dengan tembang Before It’s too Late milik Goo Goo Dolls tujuh tahun lalu, tiga bersaudara ini sukses menjaring lebih dari dua juta penonton di saluran YouTube mereka. Disusul dengan lagu milik Rihanna berjudul Umbrella yang melejit hingga 11 juta penonton. Mereka telah memiliki lebih dari enam juta penggemar yang berlangganan di saluran mereka.
Dalam kunjungan keempat mereka ke Indonesia, HELLO! Indonesia berkesempatan berbincang dengan Boyce Avenue. Mereka pun menceritakan tentang pencapaian dan mimpi terbesar mereka dalam dunia musik.
Dalam kunjungan keempat mereka ke Indonesia, HELLO! Indonesia berkesempatan berbincang dengan Boyce Avenue. Mereka pun menceritakan tentang pencapaian dan mimpi terbesar mereka dalam dunia musik.
TUMBUH BERSAMA DENGAN MUSIK
Dikenal sebagai band dengan aliran musik akustik dan melodic rock, Boyce Avenue yang terbentuk di wilayah Sarasota, Florida ini terdiri dari tiga orang kakak-beradik bernama Alejandro Luis Manzano, Daniel Enrique Manzano dan Fabian Rafael Manzano. Tumbuh dalam keluarga yang sangat menghargai musik, mereka bertiga akhirnya memutuskan untuk membentuk satu grup band setelah menyelesaikan pendidikan tingginya pada tahun 2004. Dimulai dengan tampil di berbagai pertunjukan lokal, kakak-beradik ini akhirnya memutuskan untuk memperkenalkan dan berbagi ide tentang musik mereka secara lebih luas pada tahun 2007. Alejandro mengaku bahwa orangtua mereka lah yang menjadi pendukung utama mereka terjun secara total ke dunia musik.
“Kami bertiga mulai bermain musik sejak usia yang terbilang cukup muda. Beruntung saat itu kedua orang tua kami sangat memahami dan mendukung dengan baik. Saat kami ingin mulai mempelajari berbagai instrumen musik seperti gitar, piano, bass dan sebagainya, mereka adalah orang-orang yang memberi dukungan terbesar,” ujar Alejandro, anak kedua dari tiga bersaudara Manzano yang berperan sebagai vokalis utama.
“Kami sangat menghargai satu sama lain. Saya rasa kami memang tidak memiliki banyak pilihan mengingat kami bertiga adalah saudara kandung,” ujar Daniel tergelak. “Sedih rasanya jika di antara kami ada yang berkelahi. Mengingat sejak kecil kami selalu menjadi teman baik dan juga mengenal pribadi satu sama lain dengan sangat baik. Hal ini juga yang membuat kami menikmati saat bekerja sama. Saya ingin band ini bisa selalu bersama,” tambahnya sembari tersenyum.
Menyandang titel sebagai artis YouTube tampaknya tidak menjadi beban tersendiri bagi mereka yang sudah menelurkan dua album ini. “It’s fine for us, mengingat kami mendapatkan pengakuan di dunia musik profesional memang melalui YouTube. We don’t bother the way how they recognize us,” tutur Alejandro.
“Kami sangat beruntung bahwa musik kami bisa diterima oleh masyarakat luas. Semuanya dimulai saat seorang penonton memberitahukan kepada temannya tentang kehadiran kami di YouTube. Mengingat bahwa YouTube adalah situs internasional, maka musik kami pun akhirnya ikut tersebar ke seluruh penjuru dunia. Ini adalah hal yang sangat besar dan juga membanggakan bagi kami,” papar Alejandro lagi.
“Kami juga menghargai saat para penggemar tahu bahwa kami memiliki lagu asli karya kami sendiri, disamping lagu musisi lain yang kami bawakan. Hal yang membahagiakan adalah saat mendengar para penggemar bisa menyanyikan bersama lagu milik kami sendiri saat mereka hadir dalam satu pertunjukan. Those are true fans,” kata Fabian menambahkan.
MENGERJAKAN ALBUM KETIGA
Band yang namanya diambil dari dua nama jalan tempat mereka bermain di masa kecil ini menuturkan bahwa inspirasi mereka dalam bermusik datang dari banyak musisi seperti John Mayer, Foo Fighter. Oasis, Cold Play serta Lionel Richie. “Kami juga tumbuh besar dengan jenis musik Motown seperti Jackson Five, Temptations, Diana Ross dan juga Boyz II Men. Para penyanyi fenomenal dengan lirik lagu dan suara yang sangat hebat,” ujar Daniel.
Saat ditanyakan mengenai kegiatan yang sedang mereka kerjakan, Alejandro mengatakan bahwa mereka terbiasa melakukan beberapa perkerjaan secara bersamaan. “Saat ini kami masih terus melakukan rekaman video untuk saluran YouTube milik kami, beberapa pemotretan untuk clothing line Boyce Avenue, pertunjukan keliling dunia dan juga proyek besar di tahun 2015, yaitu album ketiga Boyce Avenue yang berisi lagu asli milik kami,” jelas Alejandro.
“Proyek ini sudah sampai pada proses rekaman suara, kami melakukannya di Los Angeles, AS. Bersama dengan Espionage Team, orang-orang yang juga pernah bekerja sama dengan para musisi hebat seperti Train, Beyoncé dan juga Chris Brown,” tambah sang sulung Daniel.
“Mengingat banyak dari para penggemar yang mengenal kami sebagai grup yang membawakan versi lain lagu milik musisi kenamaan. Maka membuat para penggemar mengetahui bahwa kami juga memiliki lagu sendiri sangatlah penting. Lagu yang kami tulis dan kerjakan sendiri, bukan milik musisi lain,” tandas Fabian, bungsu yang memainkan instrumen gitar dalam band.
PENGGEMAR ADALAH SEGALANYA
Menyadari bahwa namanya besar karena peran penggemar, Boyce Avenue mengatakan bahwa para penggemar adalah segalanya. “Kami tidak bisa melakukan apa pun tanpa mereka, dan mereka bagaikan anugerah bagi kami,” ujar Alejandro.
“Orang luar mungkin melihat proses menciptakan musik adalah hal yang menyenangkan, tetapi sejujurnya prosesnya cukup berat, dan tekanan itu bertambah jika hal yang kau harapkan tidak kunjung datang. Sementara itu, alasan utama untuk selalu bersemangat adalah saat melihat reaksi dari para penggemar yang mendengarkan dan menonton hasil pekerjaan tersebut. Itu juga alasan kami sering melakukan pertunjukan langsung, agar bisa bertemu dengan mereka (penggemar). Kami amat mencintai penggemar kami,” papar Fabian bersemangat.
“Kami ingat saat pertama kali mengunggah video di YouTube dan ratusan orang menyaksikannya. Itu adalah hal yang luar biasa, belum lagi ketika video tersebut lalu ditonton oleh jutaan orang. Itu adalah satu kehormatan bagi Boyce Avenue. Sekarang
semua menjadi satu tanggung jawab tersendiri bagi kami. Bayangkan jika band favorit Anda menghilang atau bubar, bagi saya pribadi hal itu akan menghancurkan saya. It’s crazy when we think, out there we are somebody’s favorite band,” tambah Alejandro.
PENGHARGAAN MUSIK TINGKAT DUNIA
Berbicara mengenai mimpi, Boyce Avenue mengatakan mereka sangat ingin berkolaborasi dengan musisi dunia seperti John Mayer, Bryan Adams, Katty Pery dan juga Mariah Carey.
“Kami menunggu kesempatan itu datang menghampiri. Selain itu kami juga ingin bisa meraih penghargaan musik dunia seperti Grammy atau Video Music Award MTV. Mengingat kami tumbuh sambil menonton pertunjukan itu,” ujar Daniel, yang memainkan instrumen perkusi dan juga bass.
“Kami ingin bisa terus melakukan yang kami lakukan saat ini. Kami mencintai hal yang kami kerjakan. Bisa bermain di dalam satu pertunjukan musik tunggal yang dihadiri oleh ratusan ribu penggemar pastinya sangat menyenangkan,” tutup Alejandro mengakhiri perbincangan sore itu.
TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA
No comments:
Post a Comment