"Night at Museum 3: The Secret Tomb"
Saat Museum (kembali) Hidup

Sumber Foto: www.google.com
Yuhuuuuuu...akhirnya prequel film yang satu ini keluar juga. Jeda yang cukup lama, mengingat sequelnya sendiri muncul pada tahun 2009 silam. Buat saya pribadi film ini selalu menarik untuk ditonton, ya mungkin karena saya termasuk orang yang cukup menyukai sejarah. Jadilah film kehidupan malam museum ini selalu menyita perhatian saya. 

Film ketiga yang juga di sutradarai oleh Shawn Levy ini mengambil latar belakang di dua museum yang terletak di dua benua, yaitu American Museum of Natural History di kota New York, Amerika Serikat dan British Museum of Natural History di kota London, Inggris. Para pemain yang bermain di dalam film ini juga masih sama dengan film sebelumnya, yaitu Ben Stiller (Larry), Robin Williams (Theodore Roosevelt), Owen Wilson (Jedediah), Steve Coogan (Octavius), Rami Malek (Ahkmenrah), Pattrick Gallagher (Atilla the Hun), Mizuo Peck (Sacagawea) dan Ricky Gervais (Dr. McPhee). Oh iya hampir saya lupa, aktor kawakan Hugh Jackman juga hadir menjadi cameo kali ini.

Permasalahan yang diangkat oleh film ketiga ini juga tidak jauh berbeda dengan dua film sebelumnya, yaitu tentang the tablet of Ahkmenrah benda yang mampu menghidupkan seluruh museum saat malam hari tiba. Kali ini the tablet of Ahkmenrah tiba-tiba berkarat dan berubah menjadi hijau, hal ini juga membuat seisi museum mulai kehilangan kekuatannya untuk "hidup". Ahkmenrah mengatakan bahwa hanya sang Ayah yang mengetahui rahasia kekuatan tablet tersebut, dan sang Ayah berada di Bristish Museum of Natural History. Larry dan "para petinggi" museum pun akhirnya terbang ke London untuk menemui Merenkahre (ayah Ahkmenrah) dan menanyakan bagaimana cara mengembalikan tablet itu seperti sedia kala.

Keseruan terjadi saat seisi museum di London itu akhirnya "hidup" untuk pertama kalinya, di tengah-tengah kesulitannya menghadapi kehidupan baru museum tersebut, Larry bertemu dengan Sir Lancelot, ksatria yang berasal dari zaman Raja Arthur membantu mereka. Ksatria yang akhirnya malah membuat mereka menghadapi kesulitan terbesar nantinya.

Seperti biasa, film ini menawarkan efek grafis yang luar biasa, terutama saat scene dimana rasi bintang Orion muncul, di saat kerangka tulang Tyrex bermain bersama dengan kerangka tulang Triceratops, saat patung Xiangliu mahluk mitologis ular berkepala sembilan dari negeri Cina membuat salah satu kepalanya menjadi simpul ikatan mati atau saat empat buah patung metal Singa berukuran raksasa menjadi hidup dan bermain-main di tengah kota. Well, saya pribadi tidak pernah merasa dikecewakan oleh efek-efek yang dihadirkan oleh film yang di produksi oleh 1492 Pictures ini.

Film ini sangat ringan dan "ketebak" jalan ceritanya, dengan nuansa ending yang sedikit berbeda dengan dua film sebelumnya. Walaupun diberi label R (Remaja) oleh bioskop setempat, namun saya rasa film ini sangatlah cocok untuk disaksikan bersama dengan keluarga Anda, saya pastikan Anda sekeluarga akan tergelak-gelak di dalam Bioskop sana.
 
Sumber Foto: www.google.com

"Pendekar Tongkat Emas"
Film Silat Kolosal Besutan Anak Negeri 

Bangga rasanya saat tepuk tangan bergemuruh di dalam studio tepat setelah credit title film ini muncul di layar. Semua penonton (tampaknya) puas dengan film Indonesia yang satu ini, ya paling tidak saya salah satunya. Jujur saja semenjak judul film ini mulai ramai dibicarakan dimana-mana saya cukup penasaran, bagaimana tidak satu film Indonesia tiba-tiba hadir dengan judul Pendekar Tongkat Emas. Awalnya saya kira film bertema pendekar ini berasal dari negeri Tirai Bambu, namun saat nama para pemain juga mulai keluar saya baru sepenuhnya sadar bahwa film ini benar-benar film anak negeri. Film garapan rumah produksi milik Mira Lesmana dan Kompas Gramedia ini mendepak beberapa nama besar dalam jajaran film nasional seperti Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Nicholas Saputra dan Reza Rahardian. Di dukung pula dengan beberapa nama baru yang menjanjikan bagi dunia film Tanah Air seperti Eva Celia, Tara Basro dan juga Aria Kusumah.

Mengambil latar belakang tentang kisah dunia persilatan pada zaman kolosal, film yang mengambil lokasi syuting di daerah Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur ini mengangkat dan mengeksplorasi berbagai nilai kehidupan seperti pengkhianatan, kesetiaan, dan juga ambisi. Berawal dari kisah pengkhianatan yang dilakukan oleh  Biru (Reza Rahardian) dan juga Gerhana (Tara Basro) yang tidak terima saat sang guru Cempaka (Christine Hakim) mewariskan tongkat emas milik perguruan silat Tongkat Emas kepada Dara (Eva Celia). Cempaka membawa Dara dan Angin (Aria Kusumah) pergi untuk mewariskan ilmu terakhir milik perguruan tersebut. Sayangnya, ia akhirnya dibunuh oleh kedua muridnya Biru dan Gerhana sebelum ilmu tersebut sempat ia turunkan. Tongkat kebesaran perguruan akhirnya jatuh ke tangan yang salah, dan kekacauan pun terjadi di dunia persilatan.

Sumber Foto: www.google.com
Berbicara mengenai para pemain secara keseluruhan, tidak diragukan lagi kemampuan akting para pemainnya, totalitas semua pemain sangat terasa dalam film ini. Namun, ada satu karakter yang cukup menyita perhatian saya. Adalah, tokoh Langit yang diperankan oleh Aria Kusumah. Tokoh pendekar kecil yang irit bicara namun hadir sebagai tokoh yang disegani dalam cerita ini. Tokoh Langit mengajarkan tentang nilai kesetiaan, keberanian dan juga tanggung jawab yang harus ada dalam menjalani kehidupan. Saat dimana ia lebih mendahulukan keselamatan orang lain dibanding keselamatan diri sendiri, satu hal yang sungguh jarang bisa dilakukan oleh orang banyak.

Entah ide dari siapa, namun film yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah ini jelas sukses menghadirkan pesona alam Sumba Timur yang didominasi oleh langit biru dan juga hamparan rumput yang luas. Belum lagi pantai dan juga pemandangan tebing curam yang ada di sana. Juaranya ada saat scene matahari terbenam yang terlihat sangat indah, well I'll be so happy if I able to see that kind of sunset every single day. Alam perawan yang sangat indah, lokasi yang juga saya yakini akan segera menjadi salah satu destinasi favorit wisata dalam waktu dekat ini.

Tidak hanya para pemain dan juga sutradara serta penulis naskah, hasil kerja seluruh tim produksi dalam film ini patut mendapatkan acungan jempol. Semua detail mulai dari kostum para pemain, tata rias dan rambut serta properti di lokasi tampak di kerjakan dengan sepenuh hati. Unsur-unsur kedaerahan tempat dimana syuting tersebut dilakukan pun diangkat kedalamnya. Perhatikan detail tenun khas Sumba yang melekat di setiap kostum para pemain, tenda-tenda yang didirikan saat penduduk desa harus pindah dari rumah mereka menjadi salah satu properti favorit saya.

Ingat pepatah tiada gading yang tak retak, begitu juga dengan film ini. Ada beberapa scene yang kurang memuaskan bagi saya. Salah satunya adalah adegan dimana Gerhana berkelahi dengan Dara. Bagi saya, adegan ini seharusnya menjadi salah satu adegan utama yang bisa dimaksimalkan, dan seharusnya perkelahian mereka tidak dilakukan di dalam ruangan yang sangat gelap. Saya hampir tidak bisa melihat adegan perkelahian yang mereka lakukan. Yes, I do expect more from this scene.

Anyway, saya pribadi berharap semoga film ini ada kelanjutannya. Dan semoga kedepannya film Indonesia bisa terus meningkat mutunya, seperti film ini contohnya. This is a worth to watch movie, enjoy!!
KEDEKATAN VALERIE THOMAS DENGAN SANG AYAH


VALERIE THOMAS & JEREMY THOMAS

Valerie Thomas, dara cantik kelahiran kota Bogor ini adalah anak perempuan satu-satunya dari pasangan aktor kawakan Indonesia, Jeremy Thomas dan Inna Thomas. Kali ini Valerie membagi cerita tentang kedekatan dirinya dengan sang ayah kepada HELLO! Indonesia.
 
PAPA ITU SAHABATKU
Bercerita tentang kedekatannya dengan sang ayah, wajah Valerie (15) tampak sangat berbinar- binar. Jeremy Thomas baginya bukan hanya sekadar sosok orang tua, tetapi juga sebagai seorang sahabat. Kepada sang ayah ia bisa menceritakan segala hal, mulai dari masalah sekolah, masalah pergaulan sehari-hari hingga asmara.

“Saya dan Papa memang sangat dekat, since we like the same thing, hal-hal yang saya gemari biasanya papa juga suka. Papa itu tidak hanya berperan sebagai orang tua bagi saya, tetapi beliau juga adalah sosok sahabat bagi saya. He is my dad, but he is also my best friend. Saya bisa dengan santai menceritakan segala hal yang terjadi dalam hidup saya kepadanya. Hal itu sangat menyenangkan, saya juga tidak perlu takut- takut seperti teman-teman saya lainnya untuk menceritakan kisah asmara saya kepada Papa. Bahkan teman-teman saya juga berteman dengannya,” ujar Valerie sambil tertawa.

Walaupun terkadang ayahnya terbilang cerewet, namun bagi Valerie sang ayah adalah sosok yang mengagumkan. “Namanya juga orangtua, terkadang beliau cerewet juga kepada saya. Tapi saya menyadari semua itu karena Papa sangat menyayangi saya.Dari kecil Papa dan Mama memang sangat menjaga saya dan Matthew. Makanya, sampai sekarang kemana pun saya dan kakak pergi, kami harus selalu memberitahukan kepada mereka. Karena izin papa itu paspor wajib saat akan keluar rumah,” cerita gadis yang sekarang duduk di bangku sekolah lanjutan atas kelas 11 ini.

 “Ya, walaupun terkadang agak mengganggu tetapi saya tahu Papa melakukan hal itu karena rasa sayangnya yang besar pada saya. Papa itu pahlawan saya,” lanjutnya sambil tersenyum.

Jeremy Thomas yang dulu sering bermain menjadi tokoh protagonis di layar kaca ini ternyata adalah seseorang dengan sosok yang humoris bagi sang putri. Valerie mengaku bahwa jika Jeremy sedang sibuk dengan kegiatannya, maka canda nya lah yang paling ia rindukan. Valerie juga mengaku bahwa ia jarang bisa marah kepada sang ayah.

JELAJAH ALAM BERSAMA SANG AYAHSangat mencintai alam dan senang menjelajahinya, hal ini menjadi salah satu perekat bagi Valerie dan sang ayah. Mereka berdua gemar terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan alam. Berbagai kegiatan untuk menikmati alam sering dilakukan oleh pasangan ayah anak ini, mulai dari sekadar menikmati pemandangan alam, memanjat gunung, hingga hal-hal ekstrem seperti parasailing.

“Papa dan saya itu suka dengan alam, kami suka berpetualang dengan alam. Hal yang Mama dan kakak saya Matthew belum tentu berani lakukan. Kami berdua biasanya sering jalan-jalan berdua ke puncak, sekadar menikmati pemandangannya, atau melakukan hal-hal ekstrem seperti parasailing. We are so curious about strange things, and we are really like to gain new experience from it,” papar gadis yang sudah memulai karier di dunia hiburan sejak kelas empat Sekolah Dasar.

Valerie mengungkapkan bahwa ia ingin sekali bisa mengunjungi The Waterfalls of Iguazu yang berlokasi di Rio De Janeiro, Brazil bersama sang ayah suatu hari nanti.

VALUE YOUR SELF!Value your self! Pesan itu adalah nasihat yang selalu ditekankan oleh Jeremy Thomas kepada anak perempuan semata wayangnya ini. Karena menurut sang ayah, menghargaidirisendiriadalahsatuhal yang sangat penting. “Orang bisa menilai dan menghargai kita itu dasarnya kembali kepada bagaimana kita bisa menilai dan menghargai diri kita sendiri. Hal ini sangatlah penting,” jelas Valerie.

“Selain saya harus bisa menghargai diri saya sendiri, Papa juga selalu menekankan bahwa pendidikan adalah hal yang terpenting. Jadi walaupun saya mencoba terjun ke dunia hiburan, beliau tidak melarang saya, tetapi pendidikan harus selalu saya utamakan di atas segalanya,” lanjutnya.

Satu hal terpenting yang juga selalu ayahnya tekankan kepadanya adalah family comes first. “Keluarga itu adalah hal yang sangat utama. Mengingat saat kita dalam kondisi yang kurang menyenangkan, orang-orang yang paling bisa kita harapkan adalah keluarga. Itu juga mungkin hal yang menyebabkan hubungan Papa dan saya juga Mama dan Matthew sangat dekat. Kami saling menjaga satu sama lain,” pungkas Valerie.


Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, November Edition
Rubrik: Celeb News

TINGGAL DI PUSAT KOTA DENGAN NUANSA PERKAMPUNGAN ANANDA OMESH
DAMBAKAN HUNIAN YANG NYAMAN BAGI KELUARGA


Tumbuh dan besar di daerah perkampungan memberikan inspirasi pada presenter Ananda Omesh membangun satu hunian nyaman bagi keluarga kecilnya di tengah hiruk pikuk Jakarta. 

Keteraturan, itulah kunci utama ketenangan sebuah rumah tinggal bagi Ananda Omesh. Terbiasa dengan lingkungan alam dan juga suasana perkampungan membuat Omesh kurang menyukai lokasi rumah yang berada di dalam sebuah kompleks perumahan. Kini, ia dan keluarga kecilnya menempati satu rumah yang dilengkapi taman bermain dan bengkel kecil di daerah perkampungan dan berada dekat dengan masjid yang telah menjadi impiannya sejak dulu kala.
DARI REMPOA KE PUSAT KOTA
Berlokasi di daerah Jakarta Selatan, lokasi rumah salah satu presenter andal Tanah Air ini terbilang cukup sulit untuk ditemukan. Walaupun berada di pusat kota, lokasi kediaman Ananda Omesh masih memiliki suasana kampung yang cukup kental. Masih ada tukang hewan ternak dadakan yang berjualan tepat di sebelah rumahnya, dan lantunan ayat suci Alquran juga terdengar jelas dari pengeras suara masjid dekat rumahnya. Ditemui oleh HELLO! Indonesia sang pemilik rumah mengatakan bahwa memiliki rumah di perkampungan ini adalah impiannya sejak dulu.

“Kebetulan saya dan istri memang kurang menyukai rumah di kompleks perumahan, lagipula sejak kecil saya sudah terbiasa tinggal di kawasan perkampungan seperti ini. Jadi, saat bisa memiliki rumah sendiri, saya memutuskan untuk memiliki rumah di kota
dengan nuansa kampung,” ujar Ananda Omesh.

Kisah pembelian rumah ini sendiri terbilang cukup unik. Omesh menemukan rumahnya dari situs penjualan rumah online setelah sekitar lebih dari setahun mencari-cari rumah yang cocok baginya dan keluarga. Awalnya, Omesh ingin memiliki rumah dengan tanah yang luas, sehingga ia sempat melirik tanah di wilayah sekitar Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Namun tampaknya rezeki belum berpihak kepada Omesh, ia malah ditipu oleh penjual tanah di sana. Setelah kejadian tersebut akhirnya Omesh dan istri memutuskan untuk mencari rumah di sekitar wilayah Jakarta Selatan, seperti Kemang, Bangka, dan Cipete sehingga lokasinya tidak terlalu jauh dari tempatnya dan tempat sang istri bekerja. Namun ternyata keberuntungan justru jatuh pada rumah yang berlokasi di bilangan Pejaten ini.

“Dulu kami sudah sempat lewat di depan rumah ini, namun saat itu belum tertarik. Nah satu kali kami lewat lagi di depan rumah ini dan ternyata rumah ini dijual, akhirnya kita coba masuk ke dalam dan langsung jatuh cinta pada rumah ini saat kami berada di dalamnya. Rumah ini kami beli tahun 2013,” jelas Omesh.

Pada saat direnovasi, bentuk rumah ini tidak terlalu banyak mengalami perubahan. Omesh meminta bantuan tiga orang desainer untuk mempercantik rumahnya, meliputi desain interior, desain taman dan pelukis mural. Renovasi menghabiskan waktu sekitar delapan bulan hingga rumah ini siap di huni.

SENTUHAN EKLEKTIK KE AMERICAN VINTAGE
 “Kalau boleh jujur awalnya saya ingin mencoba membuat rumah dengan nuansa eklektik dengan sentuhan british vintage. Konsep eklektik sendiri pada dasarnya adalah saya bisa meletakkan barang, atau menabrakkan warna sesuka hati. Tapi ternyata saya tidak seberani itu, karena pada dasarnya saya orang yang sangat teratur. Akhirnya konsep eklektik pun bergeser ke british vintage, namun setelah semua perabot sudah jadi, barang-barang masuk ke dalam rumah dan diletakkan di posisinya justru nuansa american vintage yang keluar,” ujar Omesh sambil tertawa.

Memang pilar-pilar putih tampak mendominasi tembok lantai atas rumah ini dan warna- warna dasar putih dan abu-abu juga menjadi warna utama. Belum lagi berbagai macam benda yang sangat bernuansa american vintage seperti mesin juke box dan pinball juga ada di sini. Sentuhan Amerika sangat terasa di area ruang makan. Omesh mencoba menghadirkan nuansa interior kafe klasik ala Amerika di sana.

Sentuhan warna merah yang tampak hadir di setiap ruangan juga semakin mempertajam nuansa klasik Amerika. “Istri saya sebenarnya sangat menyukai warna merah, namun kembali ke konsep rumahnya maka penggunaan warna merah harus diminimalisir. Lalu akhirnya hal ini diwakili dengan meletakkan benda-benda berwarna merah seperti lukisan dinding, kulkas dan juga furnitur di ruangan,” papar Omesh.

Omesh terbilang cukup detail dalam memilih seluruh perabot yang akan mengisi rumahnya. Hampir seluruh furnitur rumahnya ini dibuat secara khusus dengan bantuan sang desainer interior. Rumah yang menghabiskan dana renovasi lebih dari satu miliar rupiah ini memiliki empat kamar, salah satunya difungsikan sebagai walking closet dan satu buah bengkel kecil terdapat di bagian depan rumahnya.

“Sebenarnya hobi saya adalah mengoleksi sepeda motor dan ada 14 buah sepeda motor yang saya miliki. Mulai dari motor Vespa, Harley Davidson, motor- motor Inggris, motor-motor Jepang, superbike, motor trail, motor sport dan juga motor custom. Nah, akibat koleksi saya itu akhirnya keluarlah satu syarat dari istri saya, jika memang menyukai sepeda motor, maka saya harus memiliki fasilitas pendukungnya. Akhirnya saya mendirikan satu bengkel kecil di bagian depan rumah. Bengkel itu akhirnya menjadi salah satu lokasi favorit berkumpul dengan teman-teman di rumah,” ujar Omesh.

“Belum lagi kebetulan saya juga punya satu klub motor, dan kebetulan lagi saat ini saya terpilih menjadi ketuanya. Ya, keberadaan bengkel itu menjadi sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman,” ujarnya lagi.

Kediaman Omesh ini juga dipersiapkan sebagai rumah yang ramah untuk anak. Terdapat taman bermain di lantai atas dan juga taman kecil tepat di samping area bermain anak. Omesh bahkan mempersiapkan satu tembok yang sudah di warnai dengan cat khusus untuk zona corat-coret sang buah hati.

“Saya mempersiapkan rumah ini supaya nyaman untuk seluruh anggota keluarga, juga untuk anak saya Embun. Di lantai atas ada taman bermain kecil yang disertai dengan kolam renang untuk Embun bermain air. Sementara taman kecil di bawah nantinya juga bisa menjadi tempatnya bermain-main,” jelasnya sambil tersenyum.

Salah satu yang menarik perhatian mata saat memasuki rumah pembawa acara peraih Panasonic Award ini adalah keberadaan satu lemari besar berisikan berbagai macam action figure mulai dari Predator, Superman, Avatar, Gollum, Freddy dan Jason, Texas Chainshaw Massacre dan masih banyak tokoh-tokoh jagoan maupun tokoh penjahat lainnya.

“Bisa dikatakan sebenarnya mengoleksi action figure bukanlah hobi. Tetapi kebetulan saya menyukai kegiatan ini. Awalnya saya mengoleksi tokoh-tokoh jahat. Tapi lambat laun akhirnya saya juga mengumpulkan tokoh- tokoh jagoan seperti Superman dan Avatar,” tutur Omesh.

Action figure favorit Omesh adalah tokoh jagoan Ghost Rider dan Hans Landa, seorang tokoh dari film Inglourious Basterds. “Ghost Rider itu action figure favorit saya, karena dulu saat saya pertama kali memiliki sepeda motor saya beri nama Ghost Rider. Saya buat motor itu mirip dengan tokoh itu. Tapi jika ditanya mana yang paling sulit didapatkan dan paling favorit, tentu saja action figure tokoh Hans Landa dari film Inglourious Basterds,” jelasnya lagi.

PENGAKUAN DI BIDANG FILM DAN JADI PRESIDEN
Berbicara mengenai kariernya di dunia hiburan, Omesh mengaku bahwa saat ini ia sedang memfokuskan diri dengan kariernya di dunia perfilman Tanah Air. Targetnya adalah bisa mendapatkan satu penghargaan di bidang perfilman.

“Dulu saya sudah pernah memenangkan piala Panasonic untuk kategori “Talent Show Presenter Terfavorit” pada tahun 2011. Kini saya menargetkan bisa meraih penghargaan apa pun untuk kerja saya di bidang perfilman. Ini bukan target semata, namun bagi saya berhasil memenangkan satu penghargaan sama dengan pengakuan hasil kerja saya di bidang tersebut,” papar Omesh.

Dukungan keluarga dalam kariernya juga sangat besar mengingat istri Omesh juga berasal dari kalangan dunia hiburan. Walaupun demikian, pada awalnya ia sempat mendapatkan tentangan dari kedua orang tuanya untuk terjun ke dunia ini.

“Orangtua awalnya kurang menyetujui saya masuk dunia hiburan. Mereka berharap saya bisa terjun di bidang pemerintahan seperti menjadi gubernur atau presiden. Mengingat cita-cita saya dari dahulu memang ingin menjadi presiden,” ujar Omesh sambil tersenyum.

“Cita-cita itu masih ada sampai sekarang, saya juga sangat aktif di berbagai organisasi sejak di bangku kuliah. Sekarang juga saya terlibat di dalam kegiatan beberapa organisasi independent non partai. Semoga suatu hari cita-cita saya ini bisa terwujud,” kata Omesh yakin.


Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, November Edition
Rubrik: Home Sweet Home
TERJUN KE DUNIA PEMBAWA ACARA
SHAFIRA UMM
INGIN MENJADI SOSOK YANG INSPIRATIF

Gadis berkulit eksotis berdarah Arab kelahiran Jakarta ini terjun ke dunia pembawa acara akibat dorongan sang ayah, sesaat sebelum ia memasuki bangku kuliah. Karier profesional Shafira sendiri dimulai pada tahun 2006 saat mengikuti ajang VJ Hunt yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Rasa penasarannya pun akhirnya membawa Shafira mencoba terjun di dunia layar lebar Tanah Air dengan membintangi film Cahaya Timur Beta Maluku awal tahun 2014 ini. Ditemui HELLO! Indonesia, Shafira Umm menceritakan mimpi terbesarnya yang bisa memberikan inspirasi bagi orang banyak di luar sana.
 
Awal karier Anda di dunia pembawa acara?
“Karier saya di dunia pembawa acara itu dimulai pada tahun 2006, saya mengikuti ajang VJ Hunt yang diadakan oleh salah satu stasiun televisi swasta. Walaupun tidak memenangkan kompetisi tersebut, saya terpilih menjadi finalis. Saat itu semua finalis diberi kesempatan untuk tetap terjun di dunia pembawa acara sebagai co-VJ dengan masa kontrak selama tiga bulan. Setelah kontrak selesai, berbagai tawaran berdatangan, mulai dari casting untuk menjadi pembawa acara televisi, bintang video klip hingga bintang iklan.”

Apakah menjadi pembawa acara memang cita- cita Anda sejak kecil?
“Bukan, keinginan menjadi pembawa acara itu muncul setelah saya menyelesaikan kursus pendek menjadi pembawa acara yang saya ambil setelah menyelesaikan pendidikan SMA di tahun 2002. Saat itu saya sedang dalam masa jeda menunggu perkuliahan dimulai. Sebenarnya ini adalah jasa ayah saya. Beliau menyarankan saya untuk mengambil kursus tersebut. Kursus berlangsung selama kurang- lebih satu tahun, mulai dari belajar di kelas hingga kunjungan ke stasiun-stasiun televisi. Itu awal saya mulai melirik dunia pembawa acara.”
 
Alasan utama akhirnya tertarik ke dunia pembawa acara?
“Menjadi pembawa acara itu sangat menyenangkan, satu hal yang paling pasti adalah banyak privilege yang bisa didapatkan di bidang ini. Selain itu juga, menjadi pembawa acara itu bagaikan menjadi jembatan bagi orang-orang untuk mendapatkan berbagai macam informasi. Saya bisa berbicara mengenai kesehatan tanpa harus menjadi dokter, membahas mengenai arsitektur tanpa harus menjadi arsitek. Sangat banyak informasi dan juga ilmu yang bisa saya dapatkan lewat profesi ini. Hal itu sangatlah menarik.”

Apa hambatan terbesar yang dirasakan sebagai pembawa acara? 
“Usia merupakan hambatan terbesar profesi ini di Indonesia. Sebagai pembawa acara, banyak mimpi yang masih ingin saya kejar, namun di Indonesia profesi ini memiliki batas waktunya. Menurut saya seharusnya tidak seperti itu. Jika kita melihat dunia pembawa acara di Amerika misalnya, semakin tua umur pembawa acara maka kepercayaan penonton kepada mutu acara tersebut semakin tinggi. Kita lihat contohnya Samantha Brown, Oprah Winfrey dan mendiang Joan Rivers. Sementara di sini terbalik, semakin muda malah dianggap lebih bisa dipercaya. Saya sangat berharap bahwa paradigma ini bisa berubah, mengingat pengalaman itu adalah satu hal yang tidak bisa dibeli.”
 
Apa cita-cita besar Anda di dunia pembawa acara?
“Saya terinspirasi oleh sosok Samantha Brown, sehingga cita-cita terbesar di dunia pembawa acara ini adalah bisa memiliki satu program TV sendiri, program jalan-jalan keliling dunia. Karena cara pandang hidup orang yang suka traveling itu berbeda. Mereka bisa memandang segala sesuatu dari berbagai sisi, tidak hanya satu sisi saja. Namun dalam acara tersebut saya ingin bisa memberikan sesuatu baik untuk masyarakat yang tempatnya dikunjungi. Tidak hanya sekadar jalan-jalan. Saya ingin bisa memberi inspirasi kepada orang banyak.”
 
Mengapa akhirnya juga terjun ke dunia film?“Bisa dikatakan, saya terjun ke dunia layar lebar ini secara tidak disengaja. Sekitar empat tahun lalu, saya sempat mewawancari Dwi Sasongko, salah satu sutradara andal tanah air. Kala itu saya masih menjadi co-host di acara Show Biz Metro TV. Dia pernah mengatakan ingin membuat satu proyek khusus, ternyata ya film Cahaya Timur Beta Maluku ini. Akhirnya saya ikut dalam proses audisi dan terlibat dalam film ini. Dunia film itu sangat menarik, banyak proses yang harus dilewati.”

Mana yang lebih disukai, dunia presenter atau film?
“Dua-duanya saya suka, tapi sampai saat ini prioritas masih ada di dunia pembawa acara. Mengingat saya juga memulai semuanya dari dunia ini. Walaupun dunia film memberikan sensasi sendiri, dunia presenter ini menawarkan banyak mimpi yang sangat ingin saya wujudkan.”

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, November Edition
Rubrik: Starlet


 Surga baru bagi para pecinta cokelat lokal hadir di Jakarta. Adalah Pipiltin Cocoa, gerai cokelat yang menyajikan menu cokelat asli dari Indonesia. Berikut adalah sedikit tulisan tentang surganya penikmat cokelat yang ada di Ibukota

NIKMATI MEWAHNYA RASA COKELAT NUSANTARA 
Pemuja cokelat kerap mengibaratkan nikmatnya cita rasa cokelat dengan surga dunia. Kini telah hadir sebuah kafe yang menawarkan aneka rasa surga dunia asli Indonesia

Cokelat, kudapan satu ini termasuk salah satu kudapan yang paling banyak digemari oleh berbagai kalangan, mulai dari anak- anak hingga orang dewasa Pipiltin Cocoa kini hadir menawarkan kemewahan rasa yang dimiliki oleh cokelat nusantara.

Berlokasi di kawasan Senopati Jakarta, Pipiltin Cocoa hadir memanjakan para pecinta cokelat di Ibukota. Gerai cokelat yang hanya menjual cokelat asli Indonesia ini memanjakan para pecinta cokelat dengan kemewahan rasa yang dimiliki oleh cokelat Nusantara. Menurut Tissa Aunilla, salah satu pemilik Pipiltin Cocoa, mengemukakan alasan dibangunnya gerai cokelat ini adalah untuk memperkenalkan kemasyhuran cokelat Nusantara ke masyarakat. “Indonesia negara penghasil biji cokelat ketiga terbesar di dunia. Hal ini menggerakkan saya dan Irfan rekan saya untuk mendirikan gerai cokelat yang bahan cokelatnya menggunakan 100 persen cokelat asal Indonesia,” jelas Tissa. Berbeda dengan gerai- gerai cokelat lainnya, Pipiltin Cocoa memproduksi cokelatnya sendiri, mulai dari biji cokelat hingga menjadi cokelat batangan.

Gerai kedua Pipiltin Cocoa ini didesain apik dengan konsep avant garde yang inovatif di dominasi dengan unsur kayu dan interior bernuansa butik, serta dining area berupa lounge yang nyaman. Saat sore hari yang temaram, lampu dalam kafe menghadirkan suasana cantik tersendiri.

Berbagai menu jenis olahan cokelat Pipiltin Cocoa dijamin akan memanjakan para pecinta cokelat, mulai dari berbagai jenis praline, verrine, choco disc dan juga chocolate bar. Menu andalan yang bisa Anda cicipi antara lain adalah Another Egg No, cokelat berbentuk separuh telur yang disajikan dengan white chocolate pannacotta, saus mangga berwarna kuning dan chocolate chilli soil yang memberikan sensasi pedas di dalam mulut. Atau nikmati Dark Chocolate Wafel Vanilla Ice Cream & Longan Honey, yaitu wafel yang disajikan dengan ice cream vanilla dan siraman saus cokelat yang memanjakan indera perasa.

Bagi para penggemar dessert seperti tiramisu dan pannacotta, verrine bisa menjadi pilihan. Dessert ini disajikan cantik di dalam jar dengan warna - warni yang indah. Anda juga bisa mencoba bermain chocolate roulette dengan memesan berbagai jenis praline andalannya, mulai dari praline berisi karamel, kopi, buah-buahan, green tea, hingga praline berisi chilli.

Dengan kapasitas sekitar 20 - 25 orang, gerai Pipiltin Cocoa yang terletak di daerah Senopati Jakarta Selatan ini buka setiap hari dari Senin sampai Minggu, mulai pukul 10 pagi hingga 10 malam. Kafe ini juga menyediakan layanan reservasi.


Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, Oktober Edition
Rubrik: Resto
Jatuh cinta dengan dunia balik layar, itu adalah kalimat yang bisa menggambarkan seorang Lola Amaria, kali ini saya mendapatkan waktu untuk mewawancarai sosok perempuan independen ini. Tentang karya terbarunya dan bagaimana ia akhirnya terjun bebas ke dunia balik layar... 

MENGAWALI KARIER DI LAYAR KACA
LOLA AMARIA KINI HADAPI TANTANGAN DI BALIK LAYAR

Lola Amaria, perempuan berdarah Palembang-Sunda ini memulai kariernya dengan menjuarai kontes kecantikan pada tahun 1997. Dikenal di layar kaca setelah sukses membintangi tokoh Sila di sinetron Penari, Lola melakukan debut layar lebar tahun 2000 di film berjudul Tabir. Salah satu filmnya yang meledak di pasaran adalah Ca Bau Kan (2002). Puas menjelajah dunia depan layar, Lola penasaran terjun ke dunia belakang layar. Tahun 2004, Lola memulai karier sutradaranya dalam film Novel Tanpa Huruf R.

Film terakhir yang dikerjakan?
“Judulnya Negeri Tanpa Telinga. Film ini bercerita tentang politik, kekuasaan dan seks yang disajikan dalam bentuk komedi satir.”

Apa alasan Anda memilih film dengan tema politik yang bernuansa komedi?
 “Awalnya saya membuat film ini karena melihat kondisi politik di Indonesia. Tema yang diangkat cukup berat, akhirnya saya memilih menyajikannya dalam nuansa komedi satir.”

Apa pesan yang ingin disampaikan dalam film ini?
 “Saya berkecimpung di dunia film, maka saya mencoba membuat film yang bisa menyampaikan pesan dan harapan. Semoga dalam kabinet baru, tidak ada korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, skandal seks, dan uang negara benar-benar digunakan demi kesejahteraan rakyat. Semoga Indonesia menjadi jauh lebih baik.”

Kapan mulai tertarik di dunia balik layar?
“Awal tahun 2000, tapi resmi di belakang layar sekitar tahun 2003. Tantangan di belakang layar lebih banyak, baik dari segi penulisan naskah, penyutradaraan, maupun produksi. Alasan lainnya adalah usia. Di Indonesia, artis itu punya ‘masa tayang’, biasanya selesai di umur 35 tahun. Berbeda dengan Amerika, tokoh senior masih bisa mendapat peran utama, bahkan meraih penghargaan seperti piala Oscar.”

Tokoh yang menginspirasi untuk terjun ke dunia belakang layar?
“Banyak tokoh seperti Jodie Foster, Joan Chen, Drew Barrymore, Tom Hanks, Ben Affleck, dan Madonna. Mereka berangkat dari depan layar, namun sudah menjadi tokoh di balik layar. Sementara tokoh dalam negeri antara lain Rima Melati, Christine Hakim, Mira Lesmana, dan Nia Dinata. Mereka sebagian dari perempuan perkasa yang menghidupkan kembali perfilman Indonesia dari awal tahun 2000-an hingga saat ini.

Pendapat Anda tentang citra film Indonesia saat ini?
“Menyedihkan. Karena di saat penonton menemukan satu film Indonesia yang buruk, lalu mereka beranggapan bahwa semua film Indonesia itu buruk, sehingga ketika ada film bagus yang ditayangkan, mereka tetap tidak mau menonton. Ini juga tugas semua pihak untuk terus memajukan dan mempromosikan film Indonesia.”
 
Harapan terhadap perfilman Indonesia?
“Saya selalu berpikir positif dan berharap yang terbaik bagi perfilman Indonesia. Semoga mutu film Indonesia lebih baik lagi, sistem juga lebih mendukung. Ada dukungan dari lembaga, investor, dan juga bertambahnya jumlah bioskop. Jumlah bioskop itu sangat penting supaya film Indonesia bisa tayang lebih banyak dan tidak didominasi oleh film asing. Terlebih saat digempur oleh film-film blockbuster Hollywood.”

Hobi seorang Lola Amaria?
“Hobi saya traveling, nonton, membaca buku, dan diving. Penulis favorit saya salah satunya Paulo Coelho. Tulisan Coelho sangat mudah dicerna. Kisah yang dia tulis tidak berbeda jauh dengan kisah yang ada di Indonesia. Membaca bukunya bagaikan membaca buku harian sendiri. Untuk travel, lokasi favorit saya di wilayah Timur Indonesia, seperti NTT, Ambon, Flores, dan Raja Ampat.

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, Oktober Edition
Rubrik: Di balik Layar


Di bulan oktober ini saya mendapat kesempatan untuk mewawancarai duo pasangan pebisnis ini, simak perjalanan cinta mereka yang ternyata berawal dari dunia bisnis yang mereka geluti...


BERTEMU KEMBALI DALAM DUNIA BISNIS
ADI DAN DONITA
MELENGGANG KE PELAMINAN 


Perbedaan usia sepuluh tahun tidak menjadi halangan bagi artis sinetron Donita untuk akhirnya menerima pinangan dari kekasihnya, presenter Adi Nugroho beberapa waktu yang lalu.

Singkatnya, waktu pacaran yang mereka jalani tidak menjadi halangan untuk mantap melangkahkan diri ke pelaminan. Ditemui di Hotel The Sultan Jakarta, Adi Nugroho dan perempuan kelahiran 25 tahun yang lalu tersebut menceritakan kisah pertemuan hingga harapan mereka dalam pernikahan kepada HELLO! Indonesia.

Bisa diceritakan kapan pertama kali berjumpa? 
Adi: Pertama kali saya bertemu Donita sekitar tujuh tahun yang lalu. Kami sempat saling bertukar nomor handphone, tetapi tidak ada komunikasi lebih lanjut. Lucunya kala itu, salah satu teman di studio iseng menggoda saya supaya berkenalan lebih lanjut dengan Donita, namun saat itu usia Donita masih 19 tahun. Masih tergolong sangat belia. Mungkin kalau kala itu usia Donita sudah dua puluhan, ceritanya akan berbeda.

Donita: Waktu pertama kali bertemu dengan Adi itu sekitar tujuh tahun lalu di lokasi syuting. Kala itu kami menjadi bintang tamu di sebuah acara sahur di salah satu stasiun televisi nasional. Kami sempat bertukar nomor handphone, tetapi kemudian tidak saling menghubungi.
 
Lalu kapan akhirnya mulai saling menghubungi?
Adi: Awalnya mulai menghubungi Donita lagi sekitar satu setengah tahun yang lalu. Karena kami ada urusan bisnis. Saya, Donita dan beberapa rekan artis membuka usaha restoran bersama. Jadi ya mau tidak mau akhirnya mengontak Donita. Sebenarnya tidak ada niat menghubungi Donita secara pribadi, namun tiba-tiba ada seseorang dengan nama mamanya Donita mengundang saya ke dalam percakapan BBM- nya. Untuk memastikan benar atau tidaknya, akhirnya saya menghubungi Donita. Itu awal saya dan Donita mulai kembali berhubungan, yang berlanjut hingga sekarang.

Donita: Kalau saya tidak salah ingat itu terjadi sekitar satu setengah tahun yang lalu. Awalnya, Mama mengundang Adi ke daftar pertemanannya di BBM. Adi curiga apakah itu betul mama saya yang mengundang. Jadi ia memastikannya dengan menanyakan hal itu terlebih dahulu kepada saya. Orang pertama yang kenal dekat dengan Adi justru mama saya. Ada beberapa kali kesempatan Mama mengantar saya ke lokasi syuting dan bertemu dengan Adi di sana. Kalau saya tidak salah ingat, malah ada satu kesempatan kami bertiga shalat berjamaah di lokasi syuting. Saat itu Adi yang menjadi imamnya.

Kemudian menjalin hubungan serius sebagai pasangan? 
Adi: Sekitar satu tahun lalu. Saya akhirnya memutuskan untuk menjalin hubungan serius dengan Donita. Saya benar-benar yakin bahwa Donita adalah the one buat saya, bahkan saya sudah yakin bahwa saya pasti akan menikahinya suatu hari nanti kala pertama kali saya berkunjung ke rumahnya. Ada satu suara dari dalam hati saya yang mengatakan bahwa perempuan inilah yang saya inginkan menjadi pendamping hidup saya. Alhamdulillah, doa saya dikabulkan dan sekarang dia sudah menjadi the one saya.

Donita: Mulai berhubungan lagi dengan Adi kira-kira satu setengah tahun lalu. Hubungan serius sebagai pasangan terjalin sekitar satu tahun lalu. Sekitar setengah tahun yang lalu, Adi resmi meminang saya sebagai pasangan hidupnya. Memang waktunya cukup singkat, namun saya cukup yakin untuk mengiyakan pinangannya. Kini kami sudah resmi menjadi suami-istri.
 
Apa yang memunculkan keyakinan untuk melangkah ke pelaminan secepat ini? 
Adi: Kalau ditanya apa yang membuat saya memutuskan untuk melangkah ke pelaminan dalam kurun waktu yang sesingkat ini sebenarnya saya juga tidak bisa menjawabnya. Namun, dari awal memulai hubungan dengan Donita saya memang sudah meneguhkan hati bahwa saya serius menjalani hubungan ini. Donita adalah perempuan yang baik dan perhatian kepada saya. Walaupun ia anak bungsu dalam keluarganya, Donita tidak seperti anak- anak. Bersikap manja itu wajar, tetapi ia juga bisa berpikir secara dewasa.

Donita: Entahlah, tetapi saya memang sudah yakin dengan Adi. Buat saya selama ini Adi cukup bisa menjadi semua figur yang saya butuhkan. Adi bisa menjadi kakak, teman, guru, ayah, sekaligus kekasih bagi saya. Adi memahami saya apa adanya dan juga sangat perhatian kepada saya. Bagi saya orang yang bisa memahami saya dengan baik pasti baik buat saya. Nilai tambah Adi di mata saya adalah sikapnya yang baik kepada orang-orang di sekitar saya. Adi sangat dekat dengan keluarga saya. Ini salah satu hal yang sangat saya banggakan dari hubungan kami, mengingat di sini menikah berarti juga menikahkan kedua keluarga. Saya bersyukur bahwa hubungan antara dua keluarga kami sangat baik, saya diterima dengan baik oleh keluarga Adi, begitu juga sebaliknya. Kebetulan adik Adi seumuran dengan saya. Kami sekarang bersahabat dengan akrab.

Pengaruh perbedaan umur sepuluh tahun dalam hubungan kalian?
Adi:
Tidak terlalu berpengaruh pada hubungan kami, karena di usia yang terbilang masih muda ini Donita sudah sangat dewasa. Walaupun ia suka bercanda kekanak-kanakan, pola pikirnya tetap dewasa dibandingkan saya. Nyatanya dalam kehidupan sehari-hari Adi adalah orang yang cukup santai.

Donita: Sejujurnya, saya justru tidak menyadari kalau perbedaan umur kami sebanyak itu. Hal itu sama sekali bukan masalah bagi kami. Pada dasarnya saya bukan tipe orang yang bisa hidup bersama dengan orang yang suka menggurui. Kebetulan Adi bukan sosok yang seperti itu. Jadi perbedaan usia hingga sepuluh tahun itu tidak begitu saya rasakan. Saya baru merasakan perbedaan umur kami ini biasanya ketika saya sedang menghadapi masalah. Karena Adi bisa bersikap jauh lebih dewasa daripada saya. Adi juga selalu memberikan semangat kepada saya saat saya mengerjakan segala sesuatu, mulai dari karier hingga dunia pendidikan.

Apabila kami sedang menghabiskan waktu bersama, terkadang saya yang terkesan jauh lebih serius daripada Adi. Saya termasuk orang yang perfeksionis. Namun Adi mengajarkan saya supaya bisa lebih santai dalam hidup. Contohnya saat saya meributkan masalah nilai kuliah yang tidak sesuai dengan target, Adi hanya mengatakan seperti ini: “Nanti ada satu masanya kamu hanya tertawa mengingat masa-masa seperti ini.” Hal-hal seperti ini yang membuat Adi jauh terlihat dewasa dibandingkan saya. Nyatanya dalam kehidupan sehari-hari Adi adalah orang yang cukup santai.

Ingin punya anak berapa?
Adi: Saya tidak pernah menargetkan kapan punya anak dan berapa jumlahnya. Saya tergantung Donita saja. Karena dia yang hamil dan melahirkan nantinya. Apabila Donita ingin keluarga besar, ya saya ikuti kemauannya. Demikian pula apabila Donita ingin keluarga kecil.

Donita: Buat saya, anak itu adalah rezeki. Jadi saya tidak pernah menargetkan jumlah anak yang akan kami miliki. Semua itu tergantung seberapa besar kepercayaan Yang Maha Kuasa dalam memberikan anak kepada kami.

Harapan Adi dan Donita terhadap pernikahan ini?
Adi: Semoga kami bisa menjalani bahtera rumah tangga kami ini dengan baik. For better and for worse saya berdoa bahwa kami akan selalu bisa menghadapi dan melewatinya bersama-sama.

Donita: Harapan saya, semoga kami bisa menjadi keluarga yang selalu berbahagia. Saat ini Adi adalah sosok laki-laki yang paling baik yang saya kenal setelah ayah saya. Mudah-mudahan Adi selamanya akan menjadi sosok seperti itu bagi saya. Adi akan tidak hanya menjadi sosok yang sangat saya sayangi, tetapi juga sebagai sosok yang selalu saya banggakan.

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, Oktober Edition
Rubrik: Celeb News

Oreo Goreng
Food Truck Inspired...


Awalnya gara-gara nyobain oreo gorang ala food trucknya FX waktu buka puasa sama anak-anak ex KTT APEC yang ternyata endeees, melihat penampakan oreo goreng itu gw langsung puter otak dan gw yakin kalo gw bisa bikin oreo goreng ini dirumah..할수 있어용!!!

Akhirnya selang dua hari kemudian gw bikinlah oreo goreng ini dirumah, yang pas buka puasa langsung abis tak bersisa. Kalo adek bungsu gw bilang oreo gorengnya enaaaaak..hehehe...dan kayaknya animo temen-temen gw buat tau cara bikin oreo goreng ini cukup banyak, jadi saatnya berbagi resepnya...so here we go..

OREO GORENG

Bahan:
Biskuit Oreo
Tepung Terigu
Tepung Sagu (1/4 dari banyaknya tepung terigu)
Gula Bubuk (boleh ga dipake)
Garam secukupnya
Air
Minyak Goreng
Gula Tabur, Meises, Coklat Cair (Untuk Hiasan)

Cara Membuat:
1. Campur tepung terigu, tepung sagu, gula bubuk dan garam dalam satu wadah, aduk rata.
2. Tuang air perlahan-lahan sambil terus diaduk hingga kekentalan adonan dirasa pas.
3. Panaskan minyak dalam penggorengan, minyaknya harus cukup banyak biar oreonya kerendem minyak semua.
4. Celupkan oreo kedalam adonan, goreng hingga kecoklatan, angkat.
5. Celupkan lagi oreo yang sudah di goreng ke dalam adonan, goreng lagi hingga kecoklatan, angkat.
6. Sajikan oreo goreng dengan taburan gula, meises atau coklat cair.

Selamat Mencoba...

Adios.. ^_^
My First Travel Article in HELLO! Indonesia

Another article I wrote this month was travel article, let me bring you all to Enjoy the City of Segovia and the Awesome land of Tibet...


SEGOVIA 

Segovia, kota yang terletak di utara Madrid dan memiliki luas 163,3 km ini merupakan salah satu situs warisan UNESCO. Kota dengan pemandangan kastil-kastil yang menjulang tinggi layaknya di Negeri Dongeng ini menjadi pilihan Novita Angie dan suami untuk mengisi perjalanan mereka setelah menyelesaikan kegiatan di Spanyol.

Jika Anda berangkat dari Madrid, Segovia termasuk mudah dikunjungi dengan menggunakan kereta. Perjalanan ditempuh hanya dalam waktu satu setengah jam. Kota ini sangat terkenal dengan bangunan kastilnya, maka The Alcazar of Segovia, kastil yang terletak di atas bebatuan di antara Sungai Eresma dan Clamores dekat Gunung Guadaramma menjadi tempat yang wajib untuk dikunjungi. Sebaiknya kenakan sepatu yang nyaman saat kita berkunjung ke Segovia, mengingat kita akan mendaki jalan panjang yang akan membawa kita menuju The Alcazar of Segovia yang terletak di atas bukit. Dari atas bukit ini kita bisa melihat pemandangan kota Segovia yang sangat indah. 

Tempat lain yang wajib dikunjungi saat berkunjung ke sana adalah The Segovia Cathedral, gereja Katolik Roma dengan tema gothic terakhir yang dibangun di Spanyol dan Aquaduct of Segovia yang merupakan lambang kota ini.

Kuliner di Segovia kebanyakan menyuguhkan makanan khas Spanyol, banyak restoran terletak di sekitar Aquaduct of Segovia. Cobalah mampir di salah satu restorannya, dan nikmati pemandangan saluran penyediaan air dari zaman Romawi ini. Segovia bukan surga untuk berbelanja, namun jika ingin berbelanja banyak toko- toko kecil di sepanjang jalan menuju kastil yang menjual mulai dari pernak-pernik, cenderamata, baju dan juga sepatu.

Satu hal unik yang ada di Segovia adalah terdapat sebuah kran air peninggalan zaman dahulu kala yang terletak di The Alcazar of Segovia. Ada mitos setempat yang mengatakan jika kita meminum air yang keluar dari kran air tersebut maka kita dipastikan akan kembali lagi mengunjungi kota Segovia.




TIBET
 
Tibet, daerah yang terletak di Pegunungan Himalaya ini masuk dalam Provinsi Republik Rakyat Tiongkok. Berbatasan langsung dengan Nepal, Bhutan dan India, Tibet menjadi pilihan fotografer Nicoline Patricia untuk perjalanannya kali ini. Keindahan alam di Tibet sungguh memanjakan mata para penikmat pemandangan alam. Menurut Nicoline, Tuhan pasti sedang dalam suasana hati terbaiknya saat menciptakan Tibet.

Mengunjungi Tibet dari Jakarta bisa dibilang cukup rumit. Ada beberapa kali penerbangan yang harus ditempuh, mulai dari Jakarta ke Chengdu dilanjutkan dengan penerbangan domestik atau kereta api ke Lhasa, ibukota tradisional Tibet. Namun semua pengorbanan terbayar lunas saat kita melihat Maha Karya Sang Pencipta di sana.

Mengelilingi Tibet bisa menggunakan fasilitas transportasi bus atau kereta, namun kali ini Nicoline memilih untuk menyewa sebuah mobil van untuk berkeliling. Banyak tempat yang wajib dikunjungi di sana, seperti Potala Place, Kuil Jorkhang, Barkhor, lalu perjalanan ke Gyantze, Shigatze, menyusuri Sungai Yarlur Tsangpo (Brahmaputra)dan mendaki di Karola Snow Mountain. Kunjungi Makye Ame, coffee shop favorit Nicoline di sana. Lokasi Makye Ame tersembunyi di tengah-tengah pasar, tempat yang wajib dikunjungi oleh para backpacker ini selalu nampak sibuk, mereka menyajikan makanan khas Tibet dan minuman-minuman hangat yang nikmat. Mereka juga menyediakan fasilitas Wi-Fi gratis di sana. Cobalah duduk di dekat jendela yang terletak di lantai dua sehingga kita bisa minum teh atau kopi sembari menikmati pemandangan orang lalu- lalang.

Kuliner Tibet tidak terlalu beragam, namun cobalah mencicipi butter tea hangat, roti bulat goreng dan cheese cake yang terbuat dari susu yak.

Makanan utama mereka kebanyakan berasal dari daging yak, kambing dan domba yang disajikan dengan saus malla, yang terbuat dari lada dan minyak. Anda yang vegetarian akan sedikit kesulitan mencari makanan disini.

Surga belanja Tibet terletak di Pasar Barkhor yang terletak di sekeliling Kuil Jorkhang. Tempat dipenuhi oleh penjual barang antik, aksesoris, peralatan rumah tangga, thangka (lukisan di atas kain), perlengkapan untuk berdoa, kain khas Tibet, dan masih banyak lagi.
Perbedaan musim adalah hal yang unik di sini. Di satu daerah bisa ada empat musim bersamaan. Pada hari ketiga di tengah road trip Nicoline terjebak di antara hujan lebat, sedangkan beberapa puluh meter ke depan matahari bersinar cerah sementara, di belakangnya angin besar bertiup dan salju turun!

Banyak biksu yang sedang melakukan perjalanan ibadah, bahkan banyak di antara mereka terlihat sedang berbaring di tengah jalan sambil membacakan doa.

Kondisi alam yang tidak menentu di Tibet menuntut kondisi tubuh yang sehat saat mengunjungi daerah itu. Banyak wisatawan mabuk ketinggian di sini, tapi perlu diketahui, Tibet memiliki banyak obat-obatan herbal yang dijual di toko obat tradisional. Pastikan membawa payung, karena hujan banyak mengguyur daerah ini. Siapkan juga memori besar di kamera Anda untuk mengabadikan setiap sudut Tibet.

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, September Edition
Rubrik: Travel 




 
My Very First Article in
HELLO! Indonesia



So, I just back to work right after Ied Fitri. I working as an editor in HELLO! Indonesia magazine, a lifestyle magazine and here it is..my very first article in HELLO! Indonesia..hope you like to read it.. :)

RILIS SINGLE RNB RINNI WULANDARI
BERHARAP BISA DITERIMA PENGGEMAR 

Memiliki bakat menyanyi sejak kecil, Rinni Wulandari, (24) mulai terjun di dunia tarik suara sejak duduk di bangku SMP dengan menjadi vokalis grup band bernama Quintana. Rinni bahkan sempat menjadi penyanyi latar artis- artis tenar kenamaan tanah air. Karier musik profesionalnya dimulai sejak mengikuti dan memenangkan kompetisi ajang pencarian bakat di televisi nasional. Ia juga meluncurkan album pertamanya yang berjudul Aku Tetap Milikmu dipenghujung tahun 2007. Sukses meluncurkan beberapa single seperti Aku Bukan Boneka, Tak Ada Yang Salah, Mimpi Besarku dan Bebas, kali ini Rinni kembali meluncurkan single berjudul Oh Baby pada tanggal 20 Mei lalu.

Apa kesibukan anda sekarang?“Belum lama ini saya baru saja merilis single terbaru saya yang berjudul Oh Baby, jadi ya sekarang saya sedang sibuk promo single terbaru ini. Selain itu saya juga sedang mempersiapkan peluncuran album baru, semoga albumnya juga bisa segera dirilis dalam waktu dekat.”
 
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menggarap single terbaru ini?
“Prosesnya tidak lama, hanya makan waktu sehari dan syukurnya tidak ada kendala apa pun selama proses rekaman. Padahal saat proses rekaman saya sedang menjalankan puasa Senin-Kamis, tetapi saya masih tetap semangat memberikan yang terbaik.”

Apa perbedaan yang paling utama di single terbaru ini? 
“Selama ini musik saya lebih beraliran pop, tapi untuk single kali ini berbeda. Single ini aliran musiknya lebih menggambarkan diri saya, kali ini saya hadir dengan musik beraliran RnB, aliran yang merupakan favorit saya. Selain aliran musik, perbedaan juga ada di dalam lirik lagu. Single Oh Baby ini menggunakan lirik bahasa Inggris, dan rencana ke depannya juga akan ada beberapa lagu berbahasa Inggris di album baru saya.”

Apakah ini dilakukan untuk menciptakan image baru bagi seorang Rinni? “Iya itu salah satunya, selama ini masyarakat mengenal saya dengan nama Rinni Idol, kini saya juga hadir dengan identitas baru yaitu Rinni Wulandari. Saya ingin dikenal sebagai Rinni seorang penyanyi, bukan hanya pemenang Indonesian Idol. Saya juga ingin kemunculan baru saya ini bisa disukai oleh banyak orang.”

Harapan Anda saat meluncurkan single ini? 
“Saya berharap semoga single ini bisa diterima oleh masyarakat. Single ini sebenarnya baru saya rilis di Indonesia, tapi belum lama ini saya dapat kabar kalau single ini sudah dikenal di tingkat internasional. Ada respon positif dari penikmat musik di Jepang. Satu bonus yang membahagiakan.”

Bagaimana peran keluarga dalam karier bermusik Anda? 
“Keluarga sangat mendukung dan berperan dalam karier saya di dunia musik. Mereka tahu kalau passion saya memang bermusik, sehingga tidak membatasi saya dalam berkarier, keluarga juga menjadi motivasi utama saya agar tidak mudah menyerah dalam bermusik.”

Coba gambarkan diri Anda dalam tiga kata? 
Mandiri, pekerja keras dan konsisten. Karena saya memang mandiri dan selalu bersemangat untuk meraih semua mimpi- mimpi. Saya tidak mudah menyerah dalam melakukan sesuatu.” Apa mimpi terbesar Anda di dunia musik? “Ingin sekali bisa menggelar konser tunggal. Karena menurut saya jika seseorang sudah berhasil membuat konser tunggal itu berarti karyanya sudah diakui oleh masyarakat luas.”

September Edition of HELLO! Indonesia
Rubrik: Starlet



Masalah Mengantre

Source: www.google.com

Akhirnya saya tergelitik juga untuk menulis permasalahan yang satu ini, yaitu permasalahan ANTRE, masalah mudah namun entah kenapa tidak juga dipahami oleh (kebanyakan) orang Indonesia.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), antre adalah berdiri berderet-deret memanjang menunggu untuk mendapat giliran (membeli karcis, mengambil ransum, membeli bensin, dsb); sementara mengantre adalah  berdiri dl deretan memanjang sambil menunggu giliran untuk dilayani mengambil (membeli dsb) sesuatu; see jelas kan makna kata antre dan mengantre yang dijabarkan oleh KBBI ini. Dan jelas juga bahwa hal ini adalah hal yang simpel dan mudah untuk dilakukan.

Baru terjadi kepada diri saya beberapa hari yang lalu saat saya sedang menunggu giliran di depan kasir untuk membayar belanjaan di salah satu toko peralatan sehari-hari di salah satu mall Kota Bogor. Saat tiba giliran saya tiba-tiba seorang bapak menyelak antrean saya tanpa tedeng aling-aling. Dan dari arah bagian keluar kasir tiba-tiba juga muncul seorang bapak yang kembali menyelak antrean (lagi).

"Mengantre adalah berdiri dl deretan memanjang sambil menunggu giliran untuk dilayani mengambil (membeli dsb) sesuatu"
Marah..pasti. Sayangnya saya sedang merasa sangat lelah dan tidak dalam kondisi yang oke untuk melakukan protes terhadap perilaku mereka. Akhirnya saya hanya melayangkan protes pada kasir untuk lebih teliti lagi melihat kondisi antrean, agar tidak ada yang merasa dirugikan.

Anyway, masalah mengantre ini tidak hanya saya temukan satu dua kali saja, saya bahkan pernah menemukan perilaku menyebalkan macam ini di berbagai tempat, mulai dari kamar mandi umum, bioskop, lokasi konser musik, mini market, super market, bandara, stasiun, imigrasi bahkan antrean dokter. Miris ya.

Entah kesalahan ada di generasi yang mana, namun saya merasa bahwa sejak kecil saya sudah diajarkan oleh kedua orangtua dan juga di sekolah untuk bisa mengantre dengan baik di manapun saya berada. Sehingga menurut saya pribadi sejak dahulu bahwa mengantre adalah hal yang sangat dan amat mudah untuk di lakukan, toh orang yang lebih dulu tiba pasti memiliki hak lebih untuk mendapatkan giliran dilayani lebih dahulu. Sementara kita yang datang belakangan seharusnya sadar diri bahwa prioritas kita tidak lebih besar dibanding mereka yang tiba lebih dahulu.

Tanpa bermaksud menyalahkan para orangtua generasi baru ini, namun sedihnya kebanyakan kasus menyelak antrean (yang saya temukan) ini dilakukan oleh orang tua muda yang mempunyai anak  dengan usia sekitar 5 - 10 tahun. Apakah mereka tidak menyadari bahwa secara tidak langsung mereka mengajarkan pada generasi baru Indonesia budaya tidak bisa mengantre. Apakah tidak takut jika nantinya mereka tidak bisa mengantre dengan baik?

Beberapa waktu lalu bahkan sempat juga ramai dibahas di sosial media mengenai kekhawatiran kondisi generasi mendatang masalah perilaku mereka di area publik, dan salah satunya perilaku mereka saat mengantre. Karena sesungguhnya perilaku seseorang di area publik itu terkadang bisa memberi kita gambaran secara jelas akan pribadinya. Terbayangkah jika generasi muda nanti sangat buruk dalam proses mengantre, sangat buruk dalam perilaku mereka di area publik. Apa yang akan terjadi nantinya dengan mereka dan kondisi moral bangsa ini??

Ish..bahas moral..berat ya, namun ya itulah kenyataannya perilaku kita di publik biasanya mencerminkan kondisi moral suatu bangsa, so Dear Parents, please teach new generation about how to act in public area well..will you??

Masalah Mengantre

by on 12:35:00 am
Masalah Mengantre Source: www.google.com Akhirnya saya tergelitik juga untuk menulis permasalahan yang satu ini, yaitu permasalaha...
Meat Lovers..They Serve Real Meat

"Kita pake daging asli ya mbak, ga pake tepung..", pernyataan tegas yang muncul dari mulut pelayan restoran Meat Lovers ini sesaat sebelum saya dan kedua adik saya akan memesan makanan...a simpel sentence with good impact..hahahahaha...

Cerita punya cerita, adik bungsu mendadak ingin buka puasa dengan menu steak tapi apa daya kita bertiga sedang malas menjelajah terlalu jauh ke belantara Jakarta, alhasil kita coba tanya om google tentang lokasi restoran steak yang ada di Kota Depok dan keluarlah Meat Lovers ini disalah satu list om Google.

Sebenarnya ada satu restoran steak yang cukup terkenal di Depok, tapi yan itu dagingnya pake tepung dan saya tegas (helah ginian aja pake tegas-tegas) kalau saya gak mau ke restoran yang satu itu. Setelah membaca beberapa referensi akhir kami meutuskan untuk menyambangi restoran yang satu ini, kebetulan lokasinya di pinggir jalan Margonda, sehingga mudah dikunjungi.

Sirloin Steak at Meat Lovers Depok
Lokasi restoran ini agak nyempil diantara percetakan-percetakan yang berjejer disepanjang jalan Margonda, satu ruko setelah Ruko yang menjual produk Cimory dan disebelah butik yang saya lupa namanya (gak membantu banget ya saya :P). Restoran ini memiliki interior bata (di cat) merah dengan dua pilihan tempat duduk, bisa duduk di bangku atau ala lesehan, orang Indonesia suka yang lesehan biasanya.

Menu yang mereka tawarkan sedikit terbatas, akhirnya kami bertiga memesan 2 sirloin steak, tenderloin steak, french fries dan Lovers Hot Spring untuk menu kami berbuka. Oh iya, saya suka dengan menu jus buah mereka karena mereka menggunakan buah asli buka sari buah instan, akhirnya saya memesan jus alpukat juga.

Lovers Hot Spring
Pelayanan mereka terhitung lumayan cepat, mungkin ini juga karena restoran tidak terlalu ramai. Untuk harga yang mereka tawarkan saya cukup puas saat melihat ukuran daging yang mereka sajikan, compare to another famous steak restaurant near here. Kentang gorang yang mereka sajikan juga enak, tidak berminyak dan masih panas hanya sayurannya yang sedikit over cooked. Overall, this place is good, and will be back here again in the future.

Saya cukup bertanya-tanya kenapa dengan menu mereka yang jauh lebih ok dari pesaingnya itu tapi kondisi pengunjung restoran sangat jauuuuh sekali. Pertanyaan ini terjawab saat saya menunggu hujan reda di dalam restoran. Selang 10 menit hujan turun tiba-tiba bocor di mana-mana, membuat saya memperhatikan lebih detil lagi kondisi restoran, dan saya rasa saja menemukan jawaban kenapa restoran ini sepi. Oh dear Meat Lovers owner, would you mind to invest you money for your restaurant interior restoration. For the sake of your pengunjung, sayang banget iniiiiiih...ada yang kenal ownernya kah???

^_^ Adios...