Persahabatan Unik Farhan & Indy Barends Bermula dari Udara

Article on HELLO! Indonesia, Edisi July 2015. Farhan & Indy Barends
PERSAHABATAN UNIK
FARHAN & INDY BARENDS
BERMULA DARI UDARA 
_________________

Jalinan persahabatan selama lebih dari 15 tahun antara Muhammad Farhan dan Indy Barends telah membentuk satu ikatan yang kuat. Kerap menjalani masa-masa baik maupun masa penuh tantangan bersama, keduanya saling mendukung dan membutuhkan.


Indy Barends (43) yang sudah sampai terlebih dulu di lokasi pemotretan, tampak bersemangat menyambut kedatangan Muhammad Farhan (45) siang itu. Sepasang sahabat yang sudah lama tidak bertemu ini seketika berpelukan dan saling menyapa hangat. Gelak tawa pun langsung menyeruak di dalam ruangan. Jelas terlihat ikatan yang kokoh di antara mereka. Kepada HELLO! Indonesia dua sahabat ini berbagi kisah persahabatan serta harapan mereka bagi satu sama lain.

BERMULA DARI UDARA 
Keduanya mengaku bertemu saat mereka bekerja sebagai penyiar dan tampil berpasangan di acara pagi Good Morning Hardrockers di Stasiun Radio Hard Rock FM. Kala itu Farhan diminta untuk menjadi pengganti Erwin Parengkuan, penyiar yang telah menjadi rekan siaran Indy Barends selama setahun. Meutia Kasim dan Erwin Parengkuan sendiri adalah dua tokoh yang mempertemukan Farhan dan Indy di udara. Keduanya bertutur bahwa pekerjaan tersebutlah kisah pertemanan mereka dimulai. “Tujuannya sih bukan untuk berteman, melainkan untuk melancarkan pekerjaan,” gurau Farhan yang langsung disambut tawa seisi ruangan.

Menurut Indy, dia sempat menyayangkan keinginan Erwin Parengkuan untuk mundur dari dunia siaran, karena ia merasa baru saja mendapatkan chemistry yang kuat saat siaran dengan Erwin. “Erwin saat itu ingin menjajal dunia lain, menjadi pegawai kantoran. Nah, dia merasa bertanggung jawab untuk mencarikan saya partner pengganti untuk siaran. Saya juga kurang tahu prosesnya, tapi kebetulan yang didapatkan oleh Erwin adalah Farhan. Mungkin posisinya saat itu orang yang sedang tidak banyak pekerjaan alias menganggur ya, Farhan,” tukas Indy bergurau. “Waktu itu kriteria yang dicari adalah siapa saja, dengan jadwal kosong dan mendapatkan budget yang kecil,” tambah Farhan terbahak. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1998 pun akhirnya menjadi hari yang bersejarah bagi mereka berdua, hari dipertemukannya Indy Barends dengan Farhan. “Hari Kemerdekaan buat Farhan, tapi penjara buat saya,” canda Indy yang membuat seisi ruang kembali tertawa.

Ikatan yang ada di antara mereka diakui terbentuk sejak awal pekerjaan tersebut dimulai. Keduanya percaya bahwa jika tidak ada chemistry yang baik di antara mereka, maka pekerjaan yang mereka berdua lakoni tidak akan berjalan dengan mulus dan baik. Farhan bercerita bahwa ia pun selalu menjemput Indy di rumah kost-nya sebelum
mereka siaran. Komunikasi yang terjalin di antara keduanya sebelum mereka mulai siaran memberikan satu ikatan tersendiri bagi keduanya.

SAAT PERSAHABATAN ITU MULAI TERJALIN
Lelaki kelahiran Jakarta ini mengatakan bahwa kesan pertama yang ia dapatkan saat melihat Indy adalah rasa kagum sekaligus heran. “Sakit ini orang, begitu pikir saya saat itu. Sakit dalam arti bagus ya,” tuturnya lagi. Sementara bagi Indy, kehadiran sosok Farhan bukanlah hal yang mudah. “Waktu itu yang terlintas dalam pikiran saya hanyalah sanggupkah saya untuk bisa diterima oleh Farhan? Demikian pula sebaliknya,” jelas Indy. “Saya melihat dia juga memiliki satu pekerjaan rumah untuk menggantikan posisi Erwin dan saat itu orang melihat saya dengan Erwin, sehingga menjadikan posisi Indy dengan Farhan itu pasti berada di bawah bayang-bayang tersebut. Butuh waktu sekitar satu tahun sampai kami akhirnya mendapatkan chemistry,” lanjutnya menjelaskan.

“Jujur, saya sempat meragukannya. Apakah dia bisa memberikan komitmen pada pekerjaan atau dia kerja hanya karena butuh uang? Tapi rasanya saat itu Farhan masuk kategori yang kedua, ya,” canda Indy yang membuat ruangan kembali dipenuhi tawa.

Dua orang penyiar yang pernah memecahkan rekor siaran selama 32 jam dalam rangka ulang tahun Radio Hard Rock yang ke-5 ini menuturkan bahwa persahabatan mereka adalah satu ikatan yang tumbuh karena keduanya memang saling membutuhkan. Sempat ada masa di mana satu sama lain menyerah dengan kondisi yang ada di balik studio siaran. Belum lagi beberapa pertengkaran yang terjadi di antara mereka yang juga terjadi di ruang siaran. “Biasanya kami bertengkar karena salah satu (pihak) merasa ucapan yang lain menyakiti, atau yang satu merasa apa yang dia lakukan rasanya tidak pernah benar. Saat-saat ekspektasi kami lebih tinggi dibanding kenyataan yang ada,” tutur Indy. “Siaran dengan Farhan, jujur, bukan hal yang mudah bagi saya. Karena berada di balik ruang siaran dengan orang baru seperti memulai segalanya dari nol,” tandas ibu dari dua orang buah hati ini.

“Rasanya persahabatan kami ini juga kuat terjalin karena doa dari berbagai pihak. Di antaranya adalah Meutia Kasim dan juga mendiang Indra Safera,” jelas Farhan menambahkan. “Apalagi saat itu kami masih sama-sama memiliki ego yang tinggi,” tambahnya lagi.

SUDUT PANDANG YANG BERBEDA 
Dipertemukan oleh pekerjaan ternyata bisa membuat persahabatan antara dua teman yang mengaku belum pernah satu kali pun menonton bioskop bersama ini bisa mendekatkan mereka secara pribadi. Keduanya mengatakan bahwa mereka merasa sangat beruntung bisa memiliki sosok yang bisa melihat kehidupan mereka dari sudut pandang yang juga berbeda. “Saya bisa mendapatkan satu pemecahan masalah dari kacamata perempuan,” tutur Farhan “Dan saya juga belajar tentang bagaimana menghadapi teman-teman pria saya waktu itu,” kata Indy menambahkan.

Sifat ambisius Farhan disebut-sebut Indy menjadi salah satu hal yang paling dikaguminya. Ada saat di mana Indy merasa bahwa Farhan sudah berada di tingkat yang mengagumkan, tetapi nyatanya bagi Farhan hal itu belum cukup. “Mungkin juga karena posisi Farhan sebagai kepala rumah tangga yang membentuk pribadinya seperti itu, berbeda dengan saya yang perempuan,” tutur Indy. “Farhan adalah orang yang tidak pernah berpikir untuk berhenti berusaha. Dia adalah orang dengan pemikiran jika dirinya masih bisa produktif maka dia akan melakukan apa pun juga. Dari satu sisi saya merasa apakah ia tidak merasa lelah? Tapi bukan Farhan namanya kalau tidak bisa mengatur strategi dengan baik,” lanjutnya lagi. “Oh ya, ada satu hal lagi. Farhan adalah tipikal sahabat yang setiap saat saya butuh, dia akan membantu,” tambahnya yang disambut senyuman lebar dari sang sahabat.

Sedangkan sosok Indy Barends yang penuh dengan talenta di mata Farhan adalah orang yang mampu menghidupkan suasana di sekitarnya dengan baik. “Indy itu mampu membuat orang jatuh hati dengan kehadirannya. Orang yang sangat menyenangkan. She can light up the room dan hal itu yang buat saya belum ada tandingannya hingga saat ini. Istimewanya adalah dia mampu memanfaatkan semuanya. Saya belajar banyak dari Indy tentang bagaimana cara menempatkan diri, membuat orang kagum tapi di waktu yang bersamaan mereka menaruh respect kepada saya. Saya yakin hampir semua orang pasti senang bertemu dengannya, tetapi jarang yang berani menganggap remeh dirinya. Indy bisa menjaga semua itu dengan baik,” jelas Farhan bersemangat.

Tidak ada gading yang tidak retak, begitu juga dengan kisah persahabatan mereka yang telah terjalin lebih dari 15 tahun ini. Ada kalanya mereka merasa kesal antara satu sama lain. “Farhan itu paling kesal kalau saya sedang emosi,” jelas Indy yang langsung disetujui oleh Farhan. “Paling kesal, ya kalau Indy lagi emosi dan lagi takut. Dia bisa meledak begitu saja. Biasanya saya akan membiarkan sampai dia tenang, baru kemudian saya hubungi kembali,” tambah Farhan yang juga dibalas Indy dengan anggukan.

Sementara itu, sifat pelupa sang pembawa acara kawakan Tanah Air yang pernah menjadi host acara yang berjudul Om Farhan ini dikatakan Indy adalah salah satu sifat yang paling ia tidak sukai dari Farhan. “Terkadang dia juga suka tidak jujur kepada saya. Namun yang paling menyebalkan itu sifatnya yang suka menganggap remeh dan mengiyakan semua janji,” tutur Indy dengan nada kesal yang sontak membuat Farhan tertawa terbahak.

DOA BAGI SAHABAT 
Sekian lama bersahabat tampaknya tidak hanya membuat Farhan dan Indy terikat satu sama lain secara fisik dan mental. Hubungan batin keduanya pun sudah sangat erat. Ada kalanya saat yang satu sedang berada dalam kondisi yang kurang baik, tanpa perlu diberitahu oleh siapa pun yang lainnya akan merasakan kondisi tersebut. Mereka seakan bisa berkomunikasi melalui telepati.

Kebutuhan mereka akan kehadiran satu sama lain dalam kehidupan masing-masing pun semakin terasa saat keduanya ditanya perihal doa yang mereka selalu panjatkan untuk sang sahabat. Lelaki yang menggemari olahraga sepak bola ini mengatakan bahwa ia selalu mendoakan Indy supaya selalu dapat menjadi sosok panutan bagi kedua buah hati. “Indy adalah sosok yang sangat mengagumkan, dia mau melakukan apa pun untuk kedua buah hatinya. Dan memang bagi saya selain mengagumkan sebagai seorang sahabat, Indy sangat mengagumkan sebagai seorang ibu,” tutur Farhan.

Sedangkan Indy menuturkan dirinya sempat terkejut saat dulu mendengar kabar Farhan terserang stroke ringan. Perempuan yang sangat membenci film horor ini mengatakan bahwa ia belum siap jika harus kehilangan sosok Farhan. “Doa saya hanya satu, saya tidak ingin persahabatan saya dan Farhan ini harus terpisah. Karena saya sayang sekali pada Farhan,” tukas Indy. Dirinya menyadari bahwa semakin bertambah usia, hubungan pertemanan itu semakin sedikit. “Saya takut merasa kehilangan yang amat sangat saat memiliki seorang sahabat seperti dia. Mungkin kita memiliki banyak teman, tetapi sedikit sahabat. Terlebih saat saya sedang sibuk dengan kegiatan saya, ada kalanya saya merasa sendirian. Di saat itulah saya membutuhkan sosok sahabat,” kata Indy sambil menitikkan air mata haru.

Waktu bergulir dengan cepatnya siang itu. Matahari pun sudah mulai bergerak ke cakrawala barat. Hari sudah beranjak petang, sehingga perbincangan seru kami pun harus berakhir. Satu perbincangan penuh tawa hari itu ditutup dengan pelukan hangat kedua sahabat ini.

TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO: VANESSA BERNADETTE
PENGARAH GAYA: BUNGBUNG MANGARAJA
PENATA RIAS: ABANG & NITA JS
LOKASI: LUSY IN THE SKY
BUSANA: KARREN MILLER & TM LEWIN


Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, July 2015 Edition
Rubrik: Celeb News

Baca Juga:

No comments:

Post a Comment