Ellen Widodo Berbagi Seluk Beluk Marketing di Industri Restoran
Article on Qerja.com, Star Leader. Ellen Widodo
Ellen Widodo Berbagi Seluk Beluk Marketing di Industri Restoran
Ellen Widodo Berbagi Seluk Beluk Marketing di Industri Restoran
by Syahrina Pahlevi
Dunia marketing bukanlah dunia yang kecil. Banyak sekali hal yang
pastinya bisa diperdalam oleh mereka yang terjun di dalamnya. Bagi
seorang Ellen Widodo, marketing adalah dunia dengan dinamika yang nyaman
dan juga menyenangkan.
Kepada Qerja, GM Marketing dan PR Boga Group yang membawah Bakerzin, Pepper Lunch, dan berbagai restoran lain ini berbagi cerita tentang suka duka menggeluti profesi sebagai marketing di industri kuliner. Ia juga berbagi tips menjalani profesi di dunia marketing.
Kepada Qerja, GM Marketing dan PR Boga Group yang membawah Bakerzin, Pepper Lunch, dan berbagai restoran lain ini berbagi cerita tentang suka duka menggeluti profesi sebagai marketing di industri kuliner. Ia juga berbagi tips menjalani profesi di dunia marketing.
Menurut Anda apa tantangan yang ada di bidang marketing FnB? Mengingat dinamika di dunia FnB sangat tinggi dan cepat.
Menjadi marketing di dunia FnB ini tantangan terbesar yang harus saya
hadapi itu terkait dengan inovasi. Kami harus bisa membaca pasar dengan
baik supaya kami juga bisa melakukan inovasi yang tepat sasaran.
Terlebih di Boga Group, karena beda brand, maka costumer dan
juga pasar yang kami hadapi berbeda. Seperti Bakerzin misalnya,
kebanyaka pelanggan Bakerzin itu sering sekali mengadakan meeting di
restoran, sementara ada juga brand yang pelanggannya itu lebih ke
anak-anak muda yang sekadar suka berkumpul dan menikmati santapan
dessert. Berbeda lagi denga Pepper Lunch, restoran kami yang mengusung
konsep DIY (Do It Yourself), itu juga tipe costumer yang kami
hadapi berbeda. Kami harus bisa memahami dengan baik semua perbedaan
tersebut dan untuk menghadapinya maka kuncinya ya kembali lagi ke
masalah inovasi. Kira-kira apa yang harus kami lakukan, apakah kami
harus mengeluarkan sesuatu hal dengan new flavour yang berbeda. Misalnya rasa-rasa tradisional Indonesia, atau mungkin berangkat dari signature menu milik masing-masing brand.
Sekarang ini banyak sekali anak-anak muda yang baru lulus sekolah
kemudian terjun ke dunia FnB dengan berbgai inovasi mereka sendiri.
Dengan berbagai knowledge baru yang mereka miliki. Mereka
membuat kafe-kafe yang juga terkadang bisa dibilang hanya sekadar
lucu-lucuan karena mereka tidak peduli apakah usaha mereka profit atau
tidak. Tapi sedikat banyak keberadaan mereka juga menggerogoti kue yang
ada, sehingga kami harus memahami ke mana arah trend tersebut bergerak
supaya tetap inovatif dan tidak hanya berdiam diri.
Kalau begitu dengan kondisi seperti di atas, kenyataan bahwa
Boga Group memiliki target market yang berbeda-beda, bagaimana Anda
mengahadapinya? Selain inovasi, apa kuncinya?
Bagi saya selain inovasi kuncinya adalah saya harus mamu membuka mata
selebar-lebarnya dengan keadaan yang berlangsung di sekeliling saya.
Terkait kompetitior saya harus aware apa yang competitor saya sedang
kerjakan, harga mereka seperti apa. Selain itu saya juga harus tahu
karakter kostumer seperti apa. Karena bahkan di brand yang sama namun
lokais yang berbeda karakter pelanggan pun berbeda.
Misalnya di mall A, pelanggan kami itu memiliki waktu yang sangat
terbatas untuk makan siang, maka bisa saya buatkan set menu makan yang
praktis dan juga sesuai dengan budget pengeluaran mereka untuk makan.
Saya akan mencoba menyusun menu yang kira-kira akan memenuhi kebutuhan
harian mereka sehingga nantinya akan ada repetition.
Satu hal lagi selain inovasi yang harus dilakukan dalam dunia
marketing FnB adalah menjaga kualitas sebaik-baiknya. Walalupun terjadi
perubahan harga bahan baku, namun kualitas yang digunakan tidak boleh
diturunkan sama sekali. mengingat salah satu kekuatan di marketing dunia
FnB adalah word of mouth. Sekali ada yang berkata bahwa
restoran ini sudah tidak enak lagi makanannya, wah hal tersebut bisa
menjadi viral dan berimbas ke mana-mana.
Menurut Anda sebenarnya apa trend yang terjadi di dunia FnB sekarang ini?
Bahwa sekarang banyak sekali muncul restoran yang agak high level.
Tidak hanya sekadar menyajikan makan biasa saja, tetapi mulai sangat
variatif. Contohnya ada restoran yang menyajikan makanan Western, tapi
tidak berhenti di situ mereka mengkhususkan diri bahwa mereka hanya
menyajikan makanan western dengan menu-menu brunch saja. Ada juga
bakery, yang sudah tidak sekadar bakery tapi lebih ke artisan bakery.
Market Indonesia juga sekarang sudah menerima perubahan-perubahan
tersebut. Para pelanggan tidak hanya sekadar makan asal kenyang saja,
mereka sudah mampu membedakan rasa dan makanan seperti apa yang mereka
inginkan. Mereka sudah bisa membedakan bahwa restoran ini menggunakan
bahan-bahan yang berkualitas sementara restoran yang satunya lagi tidak.
Dinamika seperti itu juga terjadi di sini dan terhitung sangat cepat
perkembangannya.
Mengenai taste. Taste yang dimiliki orang Indonesia sudah
cukup baik, salah satunya ya itu tadi, sudah bisa membedakan penggunaan
bahan yang berkualitas atau tidak.
Contohnya seperti kopi, pasar kini
sudah bisa membedakan, oh di sini kopinya terlalu soft, sementara di sana kopinya lumayan strong,
jadi bukan hanya sekadar kopi saja. Sekarang ini bahkan penampilan
sebuah sajian itu sangat berpengaruh sekali. Apalagi kalau bukan untuk
kebutuhan sosial media. Garnish dan penataan makanan di atas piring
harus bisa semenarik mungkin sehingga saat mereka unggah di sosial media
terlihat tempting untuk dicoba oleh orang lain.
Kalau begitu, perkembangan dunia IT juga berpengaruh terhadap dunia FnB?
Wah, berpengaruh sekali. Perkembangan IT juga bahkan sangat berguna
dalam distribusi logistik kami. Contohnya berkat Go Food, yang semula
pelanggan kami terbatas hanya yang datang ke lokasi, sekarang mereka
bisa melakukan order secara online. Kami di dunia Fnb terbantu dengan
perkembangan IT e-Commerce tersebut.
Perkembangan dunia IT juga memberikan zona promosi juga lebih banyak
bagi kami tanpa membutuhkan biaya yang terlalu banyak. Kalau dulu iklan
harus di majalah, sekarang masing-masing brand bisa membuka media sosial
sendiri. Sementara ini kekuatan paling besar kami di FnB adalah melalui
Instagram karena melalui foto.
Menurut Anda 5 tahun ke depan apa seperti apa perkembangan FnB?
FnB akan berkembang sekali, terutama dari segi teknologi yang
digunakan. Sekarang ini secara akademis jurusan Food Technology sedang
gencar-gencarnya melakukan berbagai inovasi. Bagaimana mereka bisa
membuat daging menjadi empuk seketika, bagaimana mereka bisa membuat
makanan menjadi empuk di dalam tanpa menghilangkan tekstur yang ada di
luar.
Perkembangan FnB juga nantinya akan mengeser keberadaan tenaga
manusia, karena semua mulai digantikan dengan mesin, terlebih untuk FnB
yang ada di pabarik-pabrik besar.
Kembali berbicara mengenai pekerjaan, Anda mendeskripsikan kegiatan seorang Ellen Widodo dalam sehari itu seperti apa?
Hahaha.. Sebetulnya kalau itu tergantung hari apa, kalau Senin
biasanya saya sediakan untuk rapat internal. Membahas evaluasi program
yang jalan kemarin hasilnya bagaimana. Kalau memang ada yang kurang
bagus maka apa yang harus dilakukan ke depannya. Kalau hari lain,
biasanya setengah hari saya di kantor, buka email dan membalasnya.
Setelah makan siang pasti saya sudah pergi ke outlet. Karena pekerjaan
ini juga menuntut saya harus terjun langsung melihat kondisi pasar dan
juga outlet.
Sebagai seorang GM Marketing dan PR, menurut Anda atasan yang ideal itu seperti apa?
Atasan atau leader yang ideal itu adalah seorang leader yang terbuka.
Karena jika seorang leader tidak bisa membuka diri, sudah kekeh sumekeh
dengan pandangan dia, yah hal tersebut tidak akan berhasil. Karena era
kan terus berubah, bisa jadi memang anak- anak yang jauh lebih muda
memang mempunyai ide yang jauh lebih inovatif.
Leader yang ideal juga haruslah memiliki integritas di bidangnya. Harus strong enough or at least menguasai bidangnya lah.
Sebagai atasan, karakter apa yang Anda cari dari pegawai Anda?
Biasanya saya pasti melihat orang ini mau belajar atau tidak, itu
yang paling pertama. Lalu yang kedua adalah jujur. Sudah, itu saja, sih.
Karena menurut saya orang yang jujur dan mau belajar itu pasti bisa
dibentuk. Saya tidak mencari yang sudah expert atau seperti apa, karena
kadang mereka sudah memiliki idealisme sendiri.
Kalau masalah nilai akademis?
Nilai waktu kuliah, sebenanrnya saya tidak terlalu melihat hal
tersebut. Kalau dia fresh graduate saya lebih melihat kedua kategori di
atas. Kalau memang sudah punya pengalaman saya lebih melihat pengalaman
apa yang sudah dimilikinya.
Saat merekrut pegawai, hal apa yang menjadi nilai tambah bagi calon pegawai Anda?
Saya suka orang yang saat diinterview itu konsisten dari awal sampai
akhir. Karena saat interview itu saya bisa tahu kalau ini orang jujur,
integritasnya juga bagus dari cara dia menceritakan dirinya. Dari
caranya “menjual diri”. Dengan begitu saya bisa menilai orang ini punya
taste atau tidak. Itu yang saya perhatikan.
Selain itu tentunya pengalaman kerjanya yang terdahulu. Kalau dia memiliki pengalaman di bidang FnB akan menjadikannya lebih preferable, karena saya jadi tidak perlu terlalu banyak mengajarkan.
Saya juga suka jika bertemu dengan pegawai yang bisa diajak berdiskusi menyelesaikan masalah. Bring solution, not problem.
Kalau calon pegawai yang membuat Anda ilfeel?
Orang yang kalau ditanya cuma sepotong-sepotong jawabnya. Seperti yes and no question. Tidak mengeksplor dirinya dan tidak semangat.
Sebagai seorang atasan apa cara yang Anda lakukan untuk membuat pegawai Anda happy?
Saya suka meng-appreciate pekerjaan dia walaupun yang dia
kerjakan memang tugasnya. Bagi saya saat saya memberikan apresiasi
kepada mereka maka mereka akan merasa lebih tertantang melakukan dan
juga menikmati pekerjaannya.
Apakah pernah ada kesalahan besar yang Anda lakukan saat bekerja?
Kebetulan saya itu salah satu weakness-nya agak kurang
teliti. Waktu itu pernah saya membawa sekelompok media ke Bali untuk
meliput suatu acara dan ternyata saya salah melihat jadwal pesawat
pulang mereka. Saya bilang pulang jam 6 sore dan saat melihat tiket
ternyata pesawat pulang itu jam 4 sore.
Akhirnya jadilah sepanik-paniknya mengumpulkan 35 orang wartawan
untuk berangkat ke bandara tepat waktu. Saat itu hal tersebut
benar-benar mempertaruhkan pekerjaan saya. Beruntung semua masalah bisa
teratasi dengan baik. Dan hal tersebut juga benar-benar menjadi
pembelajaran bagi saya untuk lebih teliti lagi saat melihat angka.
Mungkin karena dasarnya saya adalah orang art, yang kalau melihat angka agak kurang teliti. Itu yang saya noted sampai sekarang.
Kalau mengenai achievement yang pernah Anda dapatkan?
Kalau untuk achievement berarti harus ada tandanya ya. Kalau
di Boga Grup sendiri kami sudah menerima beberapa award dan juga MURI
(Museum Rekor Indonesia). Kami pernah memecahkan rekor membuat tempura
terbanyak dalam satu hari, yang melibatkan banyak sekali orang di
dalamnya. Pernah juga mengadakan food race pertama di Indonesia. Jadi achievement-nya kami itu memang lebih menciptakan sesuatu dan ternyata hal tersebut merupakan hal yang baru.
Apakah menurut Anda profesi yang Anda jalankan ini memberikan kepuasan bagi Anda secara pribadi?
Sebetulnya kalau dilihat dari sekarang ini, semua pengorban yang
dilakukan dan melihat hasilnya, rasanya melihat Boga Group secara brand
saya merasa bahwa saya dan tim merasa kami sudah on track dan akan mampu membawa Boga Group ke level selanjutnya.
Saat pertama kali masuk Boga, saya membawahi label Bakerzin, dan
memang baru ada Bakerzin dan Pepper Lunch dan kini berkembang. Bahkan
sekarang ada beberapa label fashion yang kita miliki.
Sementara kalau secara pribadi, saya di umur sekarang ini sudah
mempunyai beberapa aset yang boleh dibilang lumayan, hal itu
membanggakan saya. At least semua hasil pekerjaan saya tidak sia-sia tapi terkumpul juga.
Apa tantangan yang Anda hadapi saat harus mengusung brand baru?
Kalau mengenai brand itu pasti kami berhubungan dengan principle
dengan keunikan mereka sendiri-sendiri. Kadang mereka tidak mau kalah,
misalnya kita mengajukan konsep tiba-tiba menurut mereka itu tidak
sesuai dengan konsep brandnya. Tapi tiba-tiba satu tahun kemudian bisa
saja mereka mengeluarkan produk yang mirip dengan yang pernah kami
ajukan. Mungkin karena mereka ingin tampil mengeluarkan produk tersebut
duluan, ya kami harus bisa mengimbangi kemauan mereka.
Apa saran yang ingin Anda bagi untuk mereka yang ingin terjun di dunia marketing?
Terjun di dunia marketing, maka harus senang dulu dengan dunia ini.
Memiliki passion dengan dunia ini. Karena kalau sudah suka makan akan
enjoy menjalankannya. Apalagi menjadi seorang marketing itu juga banyak
yang harus dikuasai. Bagaimana Anda bernegosiasi dengan orang saja
adalah hal yang cukup kompleks. Belum lagi berhubungan dengan desain,
dengan angka juga. Jadi bukan hanya sekadar bertemu orang saja. Harus
memikirkan apakah ini akan profit atau tidak, cost-nya masuk atau tidak. Dan masih banyak hal lainnya.
Jadi benar-benar harus senang dulu dengan bidangnya. Karena beda
bidang marketing juga beda yang harus di kerjakan. Seperti marketing FnB
dan Traveling, itu adalah hal yang sangat berbeda. Berangkat dari situ
baru bisa belajar untuk menguasai bidangnya.
Menurut Anda apa faktor yang bisa membuat seorang pegawai merasa happy?
Dari salah satu buku yang pernah saya baca ya kuncinya adalah love what you do, do what you love.
Musti menyukai dulu, kalau sudah tidak suka ya sudah susah jadinya.
Yang ada nanti malah merasa terbeban. Kalau sudah terbeban bagaimana mau
maju, orang sudah terbeban.
Posisi seorang GM Marketing & PR bukanlah posisi yang
mudah untuk diraih. Apa yang menurut Anda membuat Anda akhirnya bisa di
posisi Anda sekarang ini?
Saya memang melakukannya setahap demi setahap. Saya juga selalu
membuat target apa yang harus saya lakukan dalam karir, setelah ini apa.
Karena bagi saya, tanpa target maka saya tidak akan ke mana-mana. Nah,
setelah menbuat target saya bisa mulai menyusun apa saja yang harus saja
lakukan untuk meraih target tersebut.
Selain target tersebut, saya merasa sangat bersyukur karena pekerjaan
yang saya lakukan sangat diapresiasi oleh atasan saya. Karena rasanya
kalau saya sudah berusaha sekuat tenaga, tapi tidak ada apresiasi dari
atasan maka saya juga tidak akan berda di posisi sekarang.
Apa mimpi terbesar Anda di dunia marketing?
Garis akhirnya ya ingin bisa memiliki satu perusahaan. Belum tahu
bidangnya apa, tetapi rasanya berhubungan dengan duni marketing juga.
Saya juga ingin menjadi seorang entrepreneur.
Sementara di dunia profesional, pencapaian terbesar yang ingin saya
dapatkan, misalnya saya bisa dipercaya oleh owner untuk mendapatkan
share perusahaan, membawa hubungan pekerjaan ini ke level partnership.
Link on Qerja.com
Baca Juga:
Nice post. I was checking continuously this blog and I am impressed!
ReplyDeleteExtremely useful info specifically the ladt part :
) I care for such information a lot. I was seeking this particular info
for a very lkng time. Thank yoou and best of luck.
Heree is my homepage ... local doctor directory
Hi there. I'm so glad to know that you enjoying reading my writing. Thank u very much for always comeback here.. ^_^
Delete