Article on HELLO! Indonesia, Edisi Januari 2015. Restoran RASA
SENSASI RASA ASIA DI TENGAH KOTA
Restoran RASA yang berlokasi di Hotel InterContinental Jakarta hadir dengan desain interior khas Indonesia yang juga mencoba menawarkan sensasi masakan Nusantara bertaraf internasional yang menggugah selera para penikmat kuliner.

Masakan Asia merupakan salah satu masakan yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam peta kuliner dunia. Mulai dari masakan Indonesia, Cina, Jepang hingga India yang memiliki cita rasa tersendiri yang mampu memanjakan lidah setiap penikmatnya. Itulah menu yang disajikan oleh Chef Jaenal Abidin (43), Executive Chef Restoran RASA yang berlokasi di Hotel InterContinental Jakarta. Kali ini ia berbagi resep masakan Tanah Air seperti menu bebek, daging kambing dan juga ikan salmon. 
“Merasakan masakan dari berbagai penjuru dunia pastinya sangat menyenangkan. Tetapi saya pribadi sangat bangga bisa menghadirkan dan menawarkan pengalaman kuliner Asia yang beraneka ragam bagi para penikmat makanan di sini,” ujarnya. 
“Seperti menu-menu yang saya sajikan di Restoran Rasa, saya sangat ingin para pengunjung yang datang ke sini bisa terus menjelajahi cita rasa kuliner Asia, terlebih kuliner Nusantara,” lanjutnya. Pria kelahiran Subang yang sudah menekuni dunia kuliner sejak kecil ini juga mengatakan bahwa berbagai macam rempah-rempah menjadi salah satu kunci utama dalam masakan Indonesia. Tentunya didukung dengan bahan-bahan makanan yang segar. 
“Menu yang disajikan oleh saya di sini kebanyakan sudah dimodifikasi sehingga cocok disajikan sebagai menu kelas internasional. Bukan mengubah rasa, melainkan hanya mengubah tampilan sehingga tampak lebih cantik dan menarik,” papar chef yang mengenal dunia kuliner karena sering membantu ibunya yang memiliki warung makan. 
Seperti menu Roasted Duck Fill Cassava Leaf with Flowers Sambals, yang disajikan Chef Jaenal kali ini. Menu ini adalah salah satu menu jagoan restoran Rasa yang berasal dari Bali. “Bebek panggang ini salah satu best seller di restoran ini, keempukan daging bebek yang dipanggang berpadu serasi dengan rasa rempah-rempah yang ada di daun singkong rebus dan parutan kelapa. Saya jamin menu ini pasti memanjakan lidah semua penikmatnya,” ujarnya tersenyum. 
“Menu kambing yang satu ini juga jagoan saya, karena memasak dengan bahan daging kambing itu sebenarnya adalah satu tantangan mengingat tidak semua orang suka aroma daging yang satu ini, namun menu ini menjadi salah satu favorit para pengunjung,” jelasnya lagi mengenai menu Lamb Stew with Pineapple, Apple and Cashew Nut.
“Saya memang sangat menggemari dan mencintai kuliner Indonesia, hal ini juga yang akhirnya membuat saya selalu terinspirasi untuk berinovasi dan terus memperkaya menu-menu khas Indonesia,” tutupnya. 
Roasted Duck Fill Cassava Leaf with Ginger Flower Sambals
Roasted Duck Fill Cassava Leaf with Ginger Flower Sambals
Bahan:
1 ekor bebek lokal, 200 gram daun singkong rebus, 50 gram kelapa parut, 30 gram kunyit, 15 gram bawang putih, 20 gram bawang merah, 10 gram jahe, 10 gram lengkuas, 1 batang serai, 50 gram cabe merah besar, 10 gram cabe rawit, 3 gram terasi, 5 gram kemiri, 10 gram margarin, 5 gram kencur, 5 ml kecap manis, 1 gram lada hitam halus, 500 ml minyak goreng, garam dan lada secukupnya.

Bahan Sambal Kecombrang:
5 gram cabe merah keriting diiris, 10 gram bawang merah diiris, 10 gram bunga kecombrang, 2 gram terasi yang telah di bakar, 5 ml air jeruk purut, 2 sdm garam, 15 sdm minyak zaitun.

Cara membuat:
Haluskan bawang putih, bawang merah, lengkuas, serai, cabe merah besar, cabe rawit, terasi, kemiri dan kencur di dalam food processors. Panaskan margarin di dalam penggorengan, masukkan bumbu yang sudah dihaluskan, lalu tumis hingga harum. Dalam satu wadah besar, campur daun singkong rebus dan kelapa parut bersama dengan bumbu halus yang telah ditumis. Tambahkan garam dan lada secukupnya. Bersihkan bebek, baluri daging bebek dengan kecap manis, diamkan selama satu jam. Panaskan minyak goreng di dalam penggorengan, goreng bebek hingga tampak kecokelatan, angkat dan sisihkan. Masukkan campuran daun singkong dan kelapa parut ke dalam perut bebek, dan siram sisa saus ke atasnya. Bungkus bebek dengan alumunium foil dan panggang dalam suhu 100 derajat Celsius selama tiga jam.

Sambal Kecombrang

Campur semua bahan dalam satu mangkuk besar, lalu tuangkan air jus jeruk purut dan garam. Aduk rata. 

Lamb Stew with Pineapple, Apple and Cashew Nut
Lamb Stew with Pineapple, Apple and Cashew Nut
Bahan: 10 gram daging kambing diiris tipis, 25 gram potongan nanas, 25 gram potongan apel, 20 gram kacang mede panggang, 5 ml kecap Inggris (Worcestershire sauce), 1 gram jahe, iris seperti batang korek api, 1 lembar daun jeruk purut, 3 gram daun bawang, 15 gram bumbu dasar merah, 5 ml kecap manis, 1 gram lada hitam halus, 10 ml minyak goreng.
 
Cara membuat:
Panaskan minyak goreng dalam penggorengan. Masukkan bumbu dasar merah, daun jeruk purut dan irisan jahe. Tumis hingga harum. Masukkan irisan daging kambing, potongan nanas dan apel masak dengan api sedang selama 15 menit. Masukkan kecap manis, kecap Inggris dan lada hitam halus, masak lagi selama 10 menit. Setelah matang sajikan dengan taburan kacang mede panggang.

Triple Chocolate Brownies
Triple Chocolate Brownies
Bahan: 200 gram dark chocolate, 150 gram mentega, 3 butir telur, 175 gram gula pasir, 4 gram vanilla essence, 75 gram tepung terigu, 100 gram cokelat susu, 100 gram cokelat putih.
 
Cara membuat:
Masukkan dark chocolate dan masak secara bain marie, (dimasak dengan menaruhnya secara tidak langsung di atas api) lalu masukkan telur, gula dan vanilla essence, aduk perlahan hingga rata. Cacah cokelat susu dan cokelat putih, sisihkan. Campur tepung terigu dan telur, aduk perlahan hingga rata, masukkan cokelat yang telah dicacah dan campuran mentega. Aduk hingga rata. Masukkan ke dalam loyang, panggang dalam suhu 180 derajat Celsius selama 45 menit.

Seared Spicy Balinese Tuna with Pickles
Bahan: 35 gram irisan daging tuna segar
Acar: 10 gram kol putih, iris halus 5 gram wortel, iris seperti batang korek api, 5 gram kol merah, iris halus, 5 gram tauge
 
Seared Spicy Balinese Tuna with Pickles
Saus: 5 gram cabe merah, bersihkan bijinya, 3 gram ebi, 3 ml cuka, 5 gram gula pasir, 3 gram garam
Untuk Hiasan: bawang merah dikupas, irisan batang serai, irisan cabe hijau, irisan daun jeruk purut, terasi yang dipanggang, 1 butir telur puyuh rebus
 
Cara membuat:
Panggang tuna dalam penggorengan, sisihkan. Campur semua bahan acar di dalam mangkuk besar, sisihkan. Campur semua bahan saus, tuangkan di atas acar. Taruh semua hiasan di atas tuna, lengkapi dengan sebutir telur puyuh rebus.

TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO: JOSHUA GUNADHI (081806001212), DOKUMEN ISTIMEWA
LOKASI: HOTEL INTERCONTINENTAL JAKARTA, JL. JENDERAL SUDIRMAN KAV 10-11, MID PLAZA JAKARTA PUSAT 10220. TELEPON: (021) 2510888

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, January 2015 Edition
Rubrik: Resep
Article on HELLO! Indonesia, Edisi Januari 2015. Raline Shah
DOA TAHUN BARU
RALINE SHAH
INGIN MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK
Bermula dari panggung pemilihan Putri Indonesia 2008, karier Raline Shah kian menanjak seiring waktu. Mendapatkan peran dalam film Supernova, Raline pun semakin mengukuhkan namanya di jagat perfilman Tanah Air.


Raline Shah, dara cantik kelahiran Jakarta 29 tahun silam ini mulai dikenal oleh publik Indonesia setelah ia menjadi salah satu finalis dalam ajang Puteri Indonesia pada tahun 2008 lalu, saat itu juga ia berhasil memenangkan kategori Puteri Kepulauan Sumatera, Puteri Terfavorit dan juga dianugerahi sebagai Puteri Lingkungan Hidup. Setelah itu paras cantiknya pun tampak semakin sering hadir di jagat pertelevisian Tanah Air, namun film 5 cm besutan sutradara Rizal Mantovani lah yang sukses membuat Raline Shah mengukuhkan namanya dalam dunia perfilman tanah air. Kemajuan kariernya di dunia film Tanah Air pun tidak diragukan lagi, belum lama ini Raline sukses memerankan tokoh Rana dalam film Supernova yang diangkat dari novel sukses milik Dee Lestari. Kali ini Tim HELLO! Indonesia berkesempatan berbincang tentang cita-citanya dalam karier dan mimpi yang ingin dicapainya di tahun 2015.

MENJADI ORANG YANG LEBIH BAIK
Ditemui oleh Tim HELLO! Indonesia disela-sela kesibukannya setelah mempromosikan film terbarunya Supernova, Raline mengatakan bahwa ia tidak memiliki target tertentu baik dalam kehidupan pribadi maupun kehidupan kariernya di tahun 2015. Segala sesuatu selalu ia jalankan dengan sepenuh hati dan tanggung jawab. “Kalau berbicara tentang target di tahun 2015, jujur saya tidak memiliki target tertentu. Karena menurut saya, segala sesuatu yang dijalankan dengan baik dan juga dengan usaha terbaik pasti akan berjalan dengan sangat baik. Jadi biarkan hal itu mengalir apa adanya saja. Terlebih bagi saya yang memang menjalani karier di dunia seni peran, saya pasti harus menunggu tawaran yang ada. Jadi, ya jalani saja semuanya sebaik mungkin,” ujar Raline. “Sedangkan target pribadi, saya ingin menjadi seseorang yang lebih baik, lebih disiplin dan lebih sehat.” lanjutnya sambil tersenyum simpul.

Mulai dikenal publik Indonesia sejak tahun 2008 silam, dara cantik yang menghabiskan masa remajanya dengan bersekolah di negara tetangga Malaysia dan Singapura ini sebenarnya mulai berkiprah di dunia model sejak ia berusia 16 tahun. Raline kerap menghiasi berbagai iklan produk- produk internasional di Malaysia dan Singapura, walaupun ia mengaku tidak pernah sama sekali bermimpi bisa menjadi seorang model atau pun aktris layar lebar.

Semuanya dimulai saat salah seorang teman mengajaknya pergi casting ke sebuah biro iklan. “Alhamdulillah, saya mendapatkan pekerjaan tersebut. Lalu pada suatu kesempatan saya mendapatkan satu pekerjaan iklan tentang produk perawatan kulit yang iklan tersebut dibuat dalam bentuk mini drama. Dari sutradara iklan itulah saya disarankan agar mau mencoba ‘menceburkan’ diri ke dunia akting, karena menurut dia akting saya bagus,” tutur Raline.

“Hal itulah juga yang menjadi titik awal saya memberanikan diri untuk menerima tawaran bermain di film 5 cm, walaupun memang saya sudah lama belajar akting melalui teater namun tidak pernah menyangka bahwa saya memiliki bakat untuk berakting di depan kamera. Saat diberikan kesempatan itu, saya menjalaninya sebaik mungkin.” lanjut perempuan yang ternyata memiliki kegemaran travel dan memasak ini. Raline juga mengatakan bahwa mimpinya adalah bisa menjadi yang terbaik di bidang yang dia tekuni. Walaupun dia tidak pernah secara khusus menentukan apakah bidang yang akan ditekuni. Dia hanya menjalani apa yang diberikan oleh Sang Maha Pencipta dengan baik.

Mengingat ia sudah pernah membintangi satu iklan produk kecantikan yang ditayangkan untuk pasar Asia Pasifik, wajah cantik Raline sesungguhnya tidak hanya dikenal di Indonesia saja, namun Raline mengaku bahwa dirinya belum memiliki target untuk melebarkan kariernya ke dunia internasional. Baginya bisa turut serta berperan dalam kemajuan perfilman Indonesia adalah hal yang akan sangat membahagiakan. “Saya memang memulai karier saya di negara tetangga, tetapi saya sangat cinta pada Indonesia. Hal itu juga yang membuat saya memutuskan untuk kembali, tinggal dan mengembangkan karier saya di Indonesia. Terlebih lagi saya rasa kita masih membutuhkan banyak orang untuk memajukan perfilman Indonesia,” tutur Raline.

“Lagipula mendapatkan satu pengakuan dari dunia internasional pun tidak semudah itu. Kita ambil contohnya Amerika, jangankan kita para pekerja seni dari Indonesia, masih banyak juga para pekerja seni yang bertalenta dan sudah terjun ke dalam satu film besar di sana saja masih susah mendapatkan satu pengakuan untuk bisa naik (kariernya). Jika pekerja seni Indonesia bisa mendapatkan satu pengakuan dari dunia internasional, maka pastinya ke depannya akan lebih mudah. Tetapi menurut saya yang terbaik saat ini adalah kita harus mencoba segala sesuatu yang terbaik di negara kita, Indonesia. Kalau memang di masa mendatang ada rezeki ke arah itu, mengapa tidak,” lanjutnya.

“Kalau saya pribadi hingga saat ini memang belum terpikir sama sekali untuk keluar dari Indonesia, terlebih lagi saya masih terbilang cukup prematur di jagat perfilman Tanah Air. Tetapi yang pasti saya akan melakukan hal yang terbaik untuk sesuatu yang saya kerjakan saat ini,” tegas dara cantik yang juga gemar bermain sepak bola ini.


BELAJAR AKTING LEWAT POLITIK
Memiliki ayah seorang diplomat membuat Raline sangat tertarik dengan dunia politik. Ia bahkan menyelesaikan pendidikan tingkat tingginya di bidang ilmu politik di National University of Singapore. Menurut Raline, banyak hal yang bisa dipelajari lewat politik. “Saya memang sangat tertarik dengan dunia politik, dan juga banyak belajar banyak hal dari dunia politik, terutama tentang kekuasaan. Bagaimana cara kekuasaan dijalankan dan juga dikendalikan,” ujarnya.

“Menurut saya kekuasaan adalah hal yang penting, mengingat kekuasaan bisa mengatur berbagai macam hal. Selain itu juga saat belajar politik saya juga belajar bagaimana cara mendalami karakter yang sangat membantu saya mendalami peran dalam sebuah naskah,” lanjut Raline yang juga memiliki gelar diploma di bidang teater ini.

Belajar mendalami akting melalui teater dengan bahasa pengantar bahasa Inggris ternyata membuat Raline mempunyai mimpi untuk bisa mendapatkan satu peran dalam film yang menggunakan naskah berbahasa Inggris. “Saya ingin sekali bisa bermain di satu film berbahasa Inggris. Tidak perlu film Hollywood atau film dari negara lain. Film Indonesia saja, tetapi berbahasa Inggris,” paparnya. “Kebetulan saya belajar akting dalam kapasitas menggunakan bahasa Inggris, jadi saya merasa lebih nyaman dan ingin sekali memiliki kesempatan untuk bermain film berbahasa Inggris. Alhamdulillah, sebentar lagi mungkin akan segera tercapai mimpi saya ini karena pembuatan film (berbahasa Inggris) tersebut sedang on progress.” lanjut Raline sambil tersenyum lebar.

Saat disinggung masalah target mendapatkan penghargaan di bidang yang ia geluti, Raline mengaku bahwa ia pribadi tidak pernah menganggap bahwa penghargaan adalah sesuatu yang penting, “Buat saya pribadi penghargaan itu lebih kepada penilaian dari orang lain saja dan hal itu tidak penting. Kalau memang saya mendapatkan satu penghargaan ya saya syukuri, kalau tidak, ya tidak apa-apa,” tuturnya.

“Yang paling penting itu adalah bagaimana saya bisa merasa bahagia dengan semua kemajuan yang saya lakukan dan meyakini bahwa saya sudah melakukan sesuatu yang terbaik. Saya yakin bahwa semua orang ingin melakukan yang terbaik, tapi belum tentu dapat pengakuan dari orang. Tapi kalau saya terus mengejar people recognition, saya rasa hidup saya akan lebih susah dari yang sekarang. Terlebih lagi saya bukan orang seperti itu,”ujarnya lagi. 

LEBIH BANYAK WAKTU UNTUK KERJA SUKARELA
Merayakan Tahun Baru sepertinya tidak ada di kamus dara cantik yang gemar membaca buku-buku bertema dokumenter dan spiritual ini. Kebiasaan yang dia lakukan saat tahun baru adalah berkumpul bersama keluarga dan berdoa. “Tahun baru, biasanya saya pulang ke rumah di Medan, berkumpul bersama keluarga dan berdoa. Karena kebetulan anniversary Papa dan Mama juga berdekatan dengan Tahun Baru (tanggal 25 Desember-red),” ujarnya.

“Harapan saya di Tahun 2015 semoga bisa lebih bersyukur lebih baik lagi, dalam artian saya bisa lebih banyak lagi melakukan kegiatan amal dan berbagi kebahagiaan yang saya raih dengan orang banyak. Saya sudah bahagia dengan yang saya dapatkan saat ini, so I don’t need to be international artist or something. Kalau memang ada rezekinya dan kalau memang ada tawaran serta Tuhan mengizinkan, saya akan menjalankannya dengan bahagia,” tutur Raline menambahkan.

“Saya juga berharap semoga saya bisa lebih bersyukur lagi dengan melakukan volunteer work, karena tahun ini saya benar-benar tidak sempat melakukan kegiatan tersebut. Saya sangat berharap di tahun yang baru ini saya bisa meluangkan waktu jauh lebih banyak lagi untuk melakukannya. Saya memang terbiasa melakukan kegiatan kerja sukarela dari kecil, mengingat Mama saya memiliki Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YCAP) di Medan dan Papa juga aktif di Palang Merah Indonesia (PMI),” tutup Raline sambil tersenyum.

TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO: HANAFI
PENGARAH GAYA: LISTYA DIAH
MAKE UP & TATA RAMBUT: RICHARD THEO (082123899188)
BUSANA: BCBG MAXAZRIA & KOLEKSI PRIBADI
LOKASI: HOTEL INDONESIA KEMPINSKI

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, January 2015 Edition
Rubrik: Celeb News


Article on HELLO! Indonesia, Edisi Januari 2015. Isabella Fawzi
MENJADI PEMBAWA ACARA BERITA
ISABELLA FAWZI
MERASA LEBIH BISA MEMBUKA DIRI


Berbeda dengan kedua orangtuanya yang berkarier di jagat hiburan Tanah Air, Isabella Fawzi, putri pertama pasangan artis Marissa Haque dan Ikang Fawzi memilih untuk terjun sebagai pembawa acara berita. Mengawali kariernya sejak tahun 2009, perempuan kelahiran Jakarta 28 Januari 1988 ini mengaku bahwa profesi yang ia tekuni saat ini telah membuatnya menjadi pribadi yang jauh lebih terbuka. Tim HELLO! Indonesia berkesempatan berbincang dengannya tentang profesi dan ketertarikannya terhadap negara India.  
Sejak kapan Anda mulai terjun ke dunia pembawa acara berita?
“Saya mulai terjun ke dunia pembawa acara berita pada tahun 2009. Waktu itu saya masih mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Indonesia jurusan Hubungan Masyarakat. Awalnya saya hanya sekadar coba-coba ikut casting dan akhirnya mendapatkan pekerjaan di divisi berita Global TV. Tidak langsung menjadi pembawa acara berita di studio, saya juga merasakan pengalaman menjadi reporter yang terjun ke lapangan, baru selanjutnya mulai membawakan acara berita di studio. Itu adalah awal saya mulai belajar tentang dunia jurnalistik. Banyak pengalaman dan juga pengetahuan yang saya dapatkan selama menjadi pembawa acara berita. Sebenarnya tidak menutup kemungkinan untuk terjun ke dunia hiburan, karena sebelumnya saya juga pernah menjadi pembawa acara infotainment dan acara jalan-jalan. Tetapi sepertinya rezeki saya memang sebagai pembawa acara berita, bahkan saat saya sekarang sudah bergabung dengan NET TV, juga di divisi berita.”

Apa yang menarik di dunia pembawa acara berita?
“Banyak sekali hal yang menarik di dunia pembawa acara berita ini. Walaupun memang terkesan dunia ini lebih serius jika dibandingkan dengan dunia hiburan, saya mendapatkan banyak pengalaman yang terbilang cukup unik di sini. Melalui pengalaman di lapangan saya belajar bagaimana cara menghadapi orang banyak dengan karakter yang berbeda-beda. Sedangkan kalau di studio, saya belajar untuk mengembangkan diri dan mempelajari kapan saya harus bisa melakukan improvisasi jika terjadi kesalahan-kesalahan teknis saat proses syuting berlangsung, melakukan riset terhadap materi yang akan saya bawakan. Belum lagi kalau saya harus membawakan acara berita dengan partner, maka saya harus membangun satu chemistry dengan partner saya.”

Apa tantangan terbesar dunia pembawa acara berita?
“Hmm...tantangan terbesar ada saat saya harus selalu terlihat tenang dalam kondisi apa pun. Whatever happens the show must go on. Pada dasarnya saya itu orangnya mudah panik, maka saya benar- benar banyak belajar dari rekan pembawa acara lain untuk mengatasi hal ini. Saya juga harus banyak belajar karena saat saya muncul di depan kamera maka saya harus benar-benar memahami yang saya bicarakan.”
 

Target Anda sebagai pembawa acara berita?
“Saya ingin bisa terus menginspirasi orang lain. Sebenarnya di pekerjaan apa pun saya mempunyai prinsip untuk melakukan segala sesuatu dengan baik. Nah, sebagai pembawa acara berita saya ingin bahwa semua berita yang saya sajikan harus menjadi berguna dan bermanfaat bagi orang yang menyaksikannya. Saya juga ingin mempunyai satu acara sendiri yang lebih menggambarkan diri saya. Acara tentang India misalnya.”

Bagaimana dukungan keluarga dalam karier Anda?
“Mereka sangat mendukung karier saya di dunia pembawa acara berita, mengingat sebelumnya saya pernah terjun di dunia infotainment, justru orang tua kurang suka. Tapi begitu melihat saya membawakan news mereka lebih suka, karena semua yang dibawakan pasti ada pertanggungjawabannya. Walaupun demikian bagi saya semua pekerjaan ada risikonya. Dan pada akhirnya semua itu adalah pilihan.”

Apa kegiatan Anda di luar pembawa acara berita?
“Kebetulan saya memiliki minat yang cukup besar di bidang kesenian, dan biasanya saat saya sedang tidak syuting saya mendalami hobi mempelajari kebudayaan India seperti menari, menyanyi dan juga mempelajari bahasanya. Saya sudah menerbitkan satu buku tentang hobi saya ini, judulnya Me and My Bolly Hobby. Di buku ini saya menceritakan kegemaran saya dengan India, bagaimana serunya belajar budaya dan bahasa India, bertemu dengan teman-teman yang juga menggemari India, berkenalan dengan orang-orang India, mengunjungi negara-negara yang banyak penduduk Indianya. Selain itu juga sesekali saya mendapatkan pekerjaan untuk beauty photo shoot, tapi biasanya temanya Bollywood. Alhamdulillah, hobi ini memang membawa berkah bagi saya."

Mimpi terbesar Anda di dunia pembawa acara berita?
I love presenting, jadi mimpi terbesar saya saat ini adalah ingin terus memperbanyak jam terbang sebagai pembawa acara berita. Saya dulunya adalah pribadi yang sangat tertutup dan pemalu, tetapi sejak menjadi pembawa acara berita saya belajar banyak hal. Saya harus kenal dengan banyak orang, bisa menyesuaikan diri dengan karakter orang yang berbeda-beda. Dunia pembawa acara ini membuat saya menjadi lebih percaya diri menghadapi orang lain. Saya menjadi orang yang jauh lebih komunikatif. Ini semua berkat pekerjaan saya sekarang. That’s why I love my job.”

TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO/ D.I: HADI CAHYONO
PENGARAH GAYA: BUNGBUNG MANGARAJA
TATA RIAS: NITA JS (087883040818)
TATA RAMBUT: MINAR (081289778779)
BUSANA: KATE SPADE 

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, January 2015 Edition
Rubrik: Starlet
Article on HELLO! Indonesia, Edisi Januari 2015. Rossa
MENGINTIP HUNIAN TROPIS EKLEKTIK MILIK 
ROSSA
DI SELATAN METROPOLITAN

Cukup sulit mencari lokasi rumah penyanyi cantik Rossa. Karena walaupun berada di sekitar daerah Kemang Jakarta Selatan, wilayah yang dikenal sebagai salah satu lokasi pusat berkumpulnya kaum muda di Jakarta, rumah penyanyi kelahiran Sumedang 36 tahun yang lalu ini berada di lokasi yang cukup terpisah dari keramaian di sekitarnya. Kepada Tim HELLO! Indonesia Rossa menceritakan tentang betapa nyaman dan asrinya kediaman miliknya.

TERINSPIRASI SUASANA TROPIS BALI  
Pepohonan rindang dan hijau tampak menyambut tepat di halaman rumah dengan desain modern minimalis milik Rossa ini, rasa asri itu semakin terasa saat memasuki rumahnya. Kolam renang di sisi sebelah kiri rumah juga tampak hijau dengan berbagai jenis pepohonan yang menghiasi taman di sekitarnya. Nuansa arsitektur tropis modern juga tampak menonjol dari dinding kaca yang digunakan di hampir separuh dinding rumah. Belum lagi konsep ruangan tanpa sekat yang menghubungkan antara ruang keluarga, ruang makan, dapur serta mushola juga menambah kesan luas di dalam rumah ini. Sisi alami rumah tampak muncul dari pemilihan perabotan antik yang kental dengan nuansa kayu dan bambu. Sang pemilik rumah menceritakan bahwa kecintaannya terhadap Bali-lah yang membuatnya memutuskan untuk menciptakan satu hunian nyaman dengan konsep tropis yang ia sebut dengan konsep tropical eclectic.

“Rumah ini saya beli sekitar satu tahun yang lalu, kondisinya adalah bangunan yang sudah jadi, dengan konsep minimalis modern. Setelah itu saya membuat penyesuaian di berbagai sisi rumah agar sesuai dengan kemauan saya,” papar Rossa. “Saya akhirnya dibantu oleh seorang kontraktor yang biasa membantu saya mengerjakan proyek rumah saya, beliau bernama Pak Cahyo. Saya juga di bantu oleh seorang designer interior bernama Sarah dari KOTTA Interior Design. Dari awal pengerjaan saya sudah mengatakan bahwa saya ingin menghadirkan suasana Bali di rumah ini. Alasannya adalah pada dasarnya saya sangat menyukai Bali. Nuansa Bali memberi kesan sangat asri karena banyak tanaman yang biasanya menghiasi sekitar rumah dan saya memang sangat ingin tinggal di sana. Namun sayangnya dengan kondisi pekerjaan dan kegiatan sehari-hari, saya tidak memiliki banyak waktu untuk tinggal di Bali. Akhirnya diputuskan untuk membawa suasana Pulau Dewata ke sini,” lanjutnya bersemangat.

“Sebenarnya pemilihan nuansa asri ini juga karena saya ingin setiap orang yang datang berkunjung ke rumah ini merasa nyaman seperti di rumah sendiri. Dan juga saat pulang dari rutinitas sehari-hari, saya akan merasa nyaman untuk segera melepas rasa lelah,” ujarnya lagi sambil tersenyum. Rumah yang menghabiskan waktu setahun untuk merenovasinya ini memiliki luas total bangunan lebih dari 1000 meter persegi dengan total lima ruangan yang terdiri dari satu kamar utama, satu kamar anak, dua kamar tamu dan satu ruang wardrobe ini juga dilengkapi dengan roof top, mushola dan satu ruang kerja pribadi tepat di atas mushola. Hobi Rossa mengoleksi berbagai perabotan sangat berguna saat dia harus segera mengisi kediamannya ini dengan peralatan rumah sehari-hari. Dia mengatakan bahwa banyak koleksi furniture lama yang dia miliki akhirnya dimanfaatkan untuk menghias rumah barunya ini. “Saya memang memiliki kegemaran mengoleksi berbagai macam perabotan rumah, dan perabot di dalam rumah saya ini banyak yang berasal dari koleksi saya. Saya mengombinasikan koleksi furniture lama saya dengan barang-barang baru. Contohnya seperti sofa yang ada di living room, itu sudah saya miliki sejak sekitar lima tahunan yang lalu. Begitu juga dengan hiasan-hiasan dinding bernuansa kayu yang banyak tergantung di dinding rumah, itu saya bawa dari rumah sebelumnya,” ujar penyanyi yang menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas Indonesia jurusan Komunikasi ini. 

“Saat saya sudah harus mulai mengisi rumah ini dengan perabotan, saya sedang tergila-gila dengan nuansa tradisional Cina, itu juga yang menyebabkan saya akhirnya membeli beberapa perabotan dengan nuansa tersebut. Mulai dari satu set meja makan antik dari Cina, begitu juga dengan credenza yang saya letakkan di living room, satu meja panjang yang saya gunakan untuk meletakkan foto-foto saya dan putra saya, serta lemari tempat menyimpan trofi penghargaan saya. Keseluruhan perabotan tersebut kental dengan sentuhan nuansa tradisional Cina,” paparnya kepada Tim HELLO! Indonesia.

Dia juga menceritakan bahwa beberapa perabotan yang ada di dalam rumahnya ini berasal dari villa pribadinya di Bali. Sementara sisanya adalah hasil saya mencari dari toko ke toko. “Hampir seluruh furniture di rumah ini saya cari sendiri, hanya ada beberapa item yang disarankan oleh sang interior design. Terdapat furniture lokal maupun impor,” lanjutnya.

Perempuan yang memiliki kegemaran merapikan rumah ini mengaku bahwa dari keseluruhan ruangan yang ada di rumahnya, dia menghabiskan biaya agak besar membeli furniture untuk ruang tamu. “Saya memang menginginkan satu ruang tamu yang bagus, tidak terlihat sembarangan. Maka furniture yang saya beli untuk ruang tamu sedikit berbeda dengan furniture di ruang lainnya. Kebetulan saya adalah penggemar merek furniture Baker, jadi perabot dengan nuansa modern dari merek tersebutlah yang menjadi pilihan saya untuk mengisi ruang tamu. Biaya yang saya keluarkan terhitung cukup tinggi jika dibanding dengan biaya untuk ruangan lain di rumah ini, tetapi saya sangat senang dengan hasilnya,” jelasnya sambil tertawa.

Pemilihan furniture klasik diakui Rossa dilakukan untuk mengimbangi aspek modern yang sudah langsung menempel pada rumah ini. “Dari segi arsitektur bangunan, rumah ini jelas memiliki struktur modern dan minimalis, maka saya mengakali penggunaan perabotan dengan nuansa klasik dan alami untuk mengimbanginya, agar nuansa rumah yang nyaman lebih terasa. Maklum saya ini kan ‘orang rumahan’. Saya kurang suka jalan-jalan kalau sedang tidak ada kegiatan atau pekerjaan. Saya pasti menghabiskan waktu di rumah. Itu sebabnya saya harus membuat rumah saya benar-benar nyaman dan menyenangkan,” ujarnya lagi.

Saat ditanya mengenai ruangan yang menjadi tempat favoritnya di rumahnya ini Rossa mengaku bahwa dia tidak memiliki ruangan khusus yang menjadi tempat favoritnya. “Semua ruangan yang ada di rumah ini selalu saya pakai, jadi ya tidak ada ruang favorit. Tinggal menyesuaikan dengan kegiatannya saja. Biasanya kalau dengan teman-teman dekat saya sering menggunakan ruangan living room di tengah, karena kami sering menghabiskan waktu bersama untuk berbincang sembari makan. Sementara itu, biasanya saya sering menemani anak saya Rizki menonton televisi di ruang keluarga. Kadang juga saya sering berbincang-bincang dengan orang-orang rumah di dapur. Sementara saya sering menghabiskan waktu me-time saya di kamar utama, biasanya sih saya membaca atau menonton drama serial favorit saya,” ujar Rossa lebih lanjut.

KEGEMARAN HUNTING FURNITURE  
Saat wawancara Rossa sempat mengaku bahwa ketertarikan dirinya terhadap interior rumah itu sudah berlangsung sejak zaman kuliah. Dulu jika dirinya merasa bosan dengan kegiatan perkuliahan, Rossa sering meluangkan waktu pergi ke tempat yang memiliki kompleks perumahan dengan desain yang bagus seperti kawasan Pondok Indah. Hal serupa juga terjadi terhadap kegemarannya hunting perabotan rumah. “Saya sangat suka dengan lokasi rumah saya yang sekarang ini. Satu wilayah yang sepanjang jalannya terdapat banyak toko furniture. Karena saya sering mengunjungi toko-toko itu, mereka juga sering menghubungi saya jika sedang ada promosi potongan harga di toko mereka. Mendapatkan potongan harga saat membeli furniture adalah salah satu hal yang membahagiakan bagi saya,” ujar Rossa tergelak.

“Ironisnya, kegemaran saya membeli furniture ini kadang sulit dikelola. Pernah saya akhirnya membangun satu rumah karena saya sudah terlanjur membeli furniture nya. Saya membeli furniture tetapi karena belum tahu mau diletakkan di mana akhirnya saya titip sementara di gudang toko. Jadi saya memilih untuk membayar biaya pemakaian gudangnya,” lanjut Rossa terbahak-bahak.

“Ya mau bagaimana lagi, mengingat mendandani rumah itu memang kegemaran saya. Saya pribadi malah masih menyimpan keinginan untuk sekolah di jurusan interior design secara formal,” tandasnya. Perempuan cantik yang makin melejit kariernya lewat tembang Tegar ini juga mengatakan bahwa dia lebih menyukai furniture yang sudah jadi, kebanyakan produk perabotan di rumahnya adalah produk jadi. “Saya suka perabotan produk jadi, tetapi ada beberapa produk yang saya buat secara khusus seperti hiasan ukir kayu di kaca dan tembok rumah. Tempat tidur utama juga saya pesan khusus dan credenza yang ada di ruang keluarga itu saya pesan juga karena rata-rata ukuran credenza yang sudah jadi tidak ada yang sepanjang itu,” jelasnya.

“Bagi saya konsep sebuah rumah itu lebih kepada fungsinya, yaitu untuk tempat tinggal. Saya juga sesungguhnya masih menyimpan keinginan untuk memiliki satu rumah yang interiornya seperti sebuah galeri, tapi kembali lagi kepada konsep fungsi sebuah rumah, saya takutnya nanti malah tidak nyaman untuk ditinggali. Rumah bagi saya harus bisa menjadi satu tempat yang sangat nyaman untuk saya beristirahat, bercengkrama dengan anak, bertemu keluarga dan juga teman-teman saya,” lanjutnya lagi.

FOKUS BERBISNIS  

Saat ini Rossa sedang disibukkan dengan kegiatannya mempromosikan lagu kedua dari album Love Life and Music bersama dengan Afgan berjudul Kamu Yang Kutunggu. Selain itu Rossa juga sibuk menjalankan kariernya di dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia. “Sekarang ini saya sedang cukup sering bolak-balik ke Malaysia. Saya sedang banyak pekerjaan di sana, mulai dari konser, gala dinner, acara pernikahan dan juga acara kenegaraan. “Sementara itu mungkin saya akan kembali menjadi juri di acara X-Factor lagi, dan juga ada rencana untuk menggelar konser tunggal di Kuala Lumpur” ujar Rossa.

“Selain itu saya juga sedang mengerjakan satu kegiatan sosial bersama teman-teman untuk mendekorasi interior ruangan bangsal anak dan ibu di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Ruangan ini biasanya merawat anak-anak yang menderita penyakit Thalasemia, sayangnya saat ini kondisi ruangan masih jauh dari kata layak. Nah, saya dan teman-teman sedang mengumpulkan dana untuk mengisi peralatan di dalamnya, mulai dari tempat tidur, alat rontgen dan kebutuhan lainnya,” lanjutnya. Berbicara mengenai mimpi dalam hidup, Rossa mengatakan bahwa sudah tidak memiliki impian tertentu yang ingin diraihnya. “Saya tidak pernah punya target yang terlalu spesifik. Saya membiarkan semuanya mengalir begitu saja. Bukan berarti saya tidak bekerja keras, tetapi alhamdulillah hoki saya memang ada dalam pekerjaan saya sekarang ini. Kalau boleh jujur, dulu saya tidak pernah menyangka akan seperti sekarang ini,” tutur Rossa lebih lanjut kepada Tim HELLO! Indonesia.

Sukses dengan album Love Life and Music yang juga mendapat penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) karena berhasil menembus penjualan album 100.000 kopi dalam waktu sehari, Rossa juga masih memfokuskan diri dengan berbagai bisnis yang dia lakukan. Mulai dari bisnis jual beli rumah dan juga DIVA Karaoke yang sudah memiliki 46 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Saya pastinya akan terus disibukkan oleh pekerjaan dan juga bisnis saya. Untuk tahun 2015 saya berencana untuk menambah bisnis saya dengan mengeluarkan line clothing Rossa for Paloma, satu koleksi pakaian ready to wear. Alhamdulillah sejauh ini bisnis saya lancar, saya menyadari bahwa sepertinya Allah memberikan jalan saya untuk bekerja keras jika ingin mendapatkan hasil. Untungnya semua kerja keras itu saya lakukan di bidang yang memang saya sukai dan juga menyenangkan,” ujar Rossa menutup percakapan sore itu.

TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO/ D.I: HARY SUBASTIAN
PENGARAH GAYA: LISTYA DIAH
TATA RIAS: NITA JS (087883040818)
TATA RAMBUT: MINAR (081289778779)
BUSANA: BILLY TJONG, LOTUZ BY YOSEP  SINUDARSONO FOR FASHION FIRST,  NOOM NO’OMI FOR FASHION FIRST

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, January 2015 Edition
Rubrik: Home Sweet Home
Article on HELLO! Indonesia, Edisi Januari 2015. Rio Febrian
LUNCURKAN ALBUM BARU DI TAHUN BARU
RIO FEBRIAN
INGIN BISA GELAR KONSER TUNGGAL


-->
Rio Febrian, pria tampan berdarah campuran Manado dan Betawi ini pertama kali muncul pada tahun 2000, saat itu ia berduet dengan Erra Fazira menyanyikan tembang lawas ciptaan Fariz RM berjudul Nada Kasih. Kehadiran Rio yang baru berusia 19 tahun cukup menyita perhatian para pecinta musik nasional. Pria kelahiran Jakarta 25 Februari 1981 ini juga sukses menjuarai berbagai kompetisi mulai dari Juara II Bahana Suara Pelajar 1994, Juara II Bintang Radio & Televisi 1997, hingga juara I Grand Champion Asia Bagus 1999.

Album solo perdananya pun dirilis pada tahun 2001 dan sukses melambungkan nama Rio hingga ke negeri jiran. Ia kembali mendapatkan penghargaan “Anugerah Planet Muzik” Singapura pada tahun 2002 sebagai Best Male New Artist. Di awal tahun 2015 ini Rio Febrian hadir kembali dengan hit single terbarunya yang berjudul ‘Memang Harus Terpisah’. Kepada Tim HELLO! Indonesia Rio mengaku masih menyimpan mimpi untuk menggelar konser tunggal yang ia produseri sendiri.

Apa saja kesibukan Anda belakangan ini?
“Kebetulan pada tanggal 10 September 2014 yang lalu saya baru saja meluncurkan hit single terbaru yang berjudul Memang Harus Terpisah, jadi kegiatan promosi saya akhir-akhir ini cukup padat. Sementara itu beberapa bulan terakhir disibukkan dengan kegiatan rekaman album terbaru saya di dua negara, yaitu Indonesia dan Swedia. Enam lagu saya kerjakan di Indonesia dan delapan lagu direkam di Swedia, tapi nanti hanya 12 lagu yang akan ada di album terbaru saya.”

Apa cerita di balik single Memang Harus Terpisah?
“Lagu ini diciptakan oleh Alam Urbach. Saya tahu lagu ini sebelum saya mengenal penciptanya. Yang unik dari lagu ini adalah bagan lagunya saya ubah dari bagan lagu asli yang diberikan oleh pencipta lagu. Bagan yang dulu refrain lagu, sekarang menjadi intro. Demikian sebaliknya.Baganlaguinisayaubah tanpa sepengetahuan pencipta lagunya. Dengan pertimbangan bahwa kalau memang pencipta lagu tidak setuju nanti akan saya ubah kembali. Untungnya pencipta lagu setuju dan kita bisa melanjutkan ke proses rekaman. 
Apa kegiatan lain selain membuat album baru? “Belum lama ini saya mengadakan satu kegiatan coaching talent secara online melalui social media yang diberi nama Rio Febrian Sound Project, yang dijalankan mulai sekitar tahun lalu. Jadi saya meminta anak muda yang merasa punya bakat dibidang menyanyi untuk merekam suara mereka melalui Soundcloud dan mengirimkan hasilnya kepada saya melalui akun Twitter dan Facebook saya. Sesuai janji, pemenangnya akan saya buatkan satu single.

Sejak kapan tertarik menjadi produser musik?

“Sudah cukup lama saya tertarik menjadi produser musik. Saya memang sangat menikmati proses produksi. Mengingat saya juga sudah memproduseri album sendiri sejak album kedua Ku Ada Di Sini. Saya sudah terbiasa menempatkan diri sebagai orang yang mengatur diri sendiri sehingga sudah cukup mengetahui karakter diri sendiri. Itu mempermudah keseluruhan proses. Sementara itu, tantangan memproduseri orang lain adalah bagaimana saya harus mampu memahami mereka sebagai pribadi. Terlebih jika mereka masih muda, saya harus terjun ke dalam dunianya, mencoba memahami lagu seperti apa yang mau mereka nyanyikan, segmen pendengar mereka nantinya. Saya masih terus belajar hingga saat ini.”

Apa ada rencana menggelar konser di tahun 2015?

“Ada, itu juga salah satu mimpi saya di tahun baru ini. Kebetulan album baru saya keluar awal tahun 2015 ini. Dan ini merupakan album keenam saya, one of the new chapter of my life. Tahun 2015 ini juga adalah tahun ke-15 saya berkarya, mimpi saya ingin membuat sesuatu terobosan baru bagi dunia musik Tanah Air. Selain itu saya juga ingin sekali bisa menggelar satu konser tunggal yang memang saya produksi sendiri. Selama ini saya biasanya ikut konser dengan artis-artis lain atau dibuatkan konser oleh orang lain, kali ini saya ingin sekali saya sendiri yang melakukan proses produksinya.

Apa target Anda dalam kehidupan pribadi tahun ini?

“Target dalam kehidupan pribadi, saya ingin bisa terus bermusik, karena saya sangat merasa bahagia dalam bermusik. Belum lagi dukungan dari keluarga memang sangat besar terlebih lagi dari istri saya. Dia sangat fleksibel terhadap keinginan saya untuk bermusik. Bukan orang yang obsesif atau tidak peduli, tetapi dia adalah sosok yang selalu mengkritisi saya dengan apa adanya.”

TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO: RAKHMAT HIDAYAT
PENGARAH GAYA: BUNGBUNG MANGARAJA
D.I: RENO PRIYONO
BUSANA & SEPATU: MASSIMO DUTTI 

Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, January 2015 Edition
Rubrik: Di Balik Layar

Article on HELLO! Indonesia, Edisi Desember 2014
TUBUH SEHAT
DENGAN STIMULASI LISTRIK

Kini, stimulasi listrik dalam 20 menit bisa digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh.
 
Kesehatan dan kebugaran adalah salah satu hal yang didambakan oleh semua orang. Menjaga kesehatan tubuh juga pastinya menjadi salah satu hal yang diajarkan sejak kita masih kecil. Namun sayangnya seiring dengan meningkatnya kesibukan sehari-hari, menjaga kesehatan tubuh menjadi semakin sulit untuk dilakukan, terlebih lagi bagi para penduduk di wilayah perkotaan besar seperti Jakarta. Sempitnya waktu yang dimiliki menjadi kendala yang paling besar untuk tetap menjaga kesehatan tubuh. Oleh karena itu kini 20 FIT, micro scale gym yang berfokus pada pengembangan olahraga dengan menggunakan teknik Electro Muscular Stimulation (EMS) hadir memenuhi kebutuhan olahraga dalam waktu sempit untuk tetap menjaga kesehatan tubuh.

Teknologi EMS ditemukan di Jerman pada awal tahun 1900-an. Teknologi ini awalnya digunakan untuk membantu proses terapi bagi orang-orang yang menderita sakit punggung, masalah persendian dan keadaan pasca stroke. Teknik ini kemudian berkembang sebagai alat terapi kecantikan. Perkembangan EMS yang terakhir dilakukan pada tahun 2007 dimana teknik ini bisa digunakan sebagai alat olahraga.

EMS bekerja dengan cara mengalirkan listrik berdaya kecil dan berkelanjutan ke berbagai bagian otot. Listrik tersebut dialirkan dari satu mesin yang di kenal dengan nama Miha Bodytec melalui ribuan keping elektroda dalam satu pakaian khusus. EMS adalah teknik olahraga berintensitas tinggi, dengan 90 persen dari keseluruhan otot yang digerakkan secara bersamaan, EMS juga mampu mengaktifkan jaringan penghubung dan otot secara keseluruhan yang bisa membuat terkikisnya lemak-lemak tidak berguna dalam tubuh, dan membuat bentuk tubuh semakin kencang. Sirkulasi darah pun menjadi lebih lancar sehingga kulit terlihat lebih cerah dan badan lebih segar.

Teknologi ini bisa digunakan mulai dari usia 16 tahun hingga usia lanjut, mengingat fungsinya sekaligus bisa menjadi alat untuk terapi kesehatan. Olahraga yang satu ini adalah olahraga dengan konsep pembakaran yang besar. Sekitar 72 jam setelah olahraga tubuh akan terus melakukan proses pembakaran kalori.

Olahraga ini hanya perlu dilakukan selama 20 menit dan hanya bisa dilakukan maksimal sebanyak sepuluh kali setiap bulannya. Intensitas hasil yang didapatkan dari proses pembakaran selama 20 menit tersebut sejajar dengan hasil yang di dapatkan saat melakukan olahraga tanpa EMS selama 4 jam. Dengan demikian, hanya dibutuhkan waktu total 200 menit atau 3 jam 20 menit dalam sebulan untuk menjaga kondisi kebugaran tubuh. Hal ini juga sejalan dengan konsep bahwa cara berolahraga yang ideal adalah melakukannya secara efektif dan tidak berlebihan.
 
TEKS: SYAHRINA PAHLEVI
FOTO: DOKUMEN ISTIMEWA

LOKASI: 20fit Pantai Indah Kapuk


Sumber: Majalah HELLO! Indonesia, December 2014 Edition
Rubrik: SEHAT