Christian Sugiono Selami Karir di Dunia Startup Lewat MalesBanget.com

Article on Qerja.com, Star Leader. Christian Sugiono
Christian Sugiono
Selami Karir di Dunia Startup Lewat MalesBanget.com
by Syahrina Pahlevi

Kebanyakan dari Anda pasti mengenal sosok Christian Sugiono yang wajahnya kerap menghiasi layar kaca dan layar lebar di Tanah Air. Kiprahnya di jagat hiburan Indonesia mungkin tidak akan membuat Anda mengira bahwa sosok yang satu ini juga sudah lama mengeluti dunia teknologi informatika. Kali ini kepada Qerja, founder sekaligus CEO MBDC (Males Banget Dot Com) ini pun bertutur tentang perjalanan karirnya di dunia maya.
Di mana Anda lahir?
Saya lahir di Jakarta, 25 Februari 1981.
Sedikit flashback ke masa kecil Anda. Apakah ada kebiasaan yang sering di lakukan sejak kecil dan masih terbawa hingga sekarang?
Saya itu orangnya tidak terbiasa bengong, harus selalu melakukan sesuatu. Nah, kebiasaan itu akhirnya terbawa sampai sekarang. Saya senang membuat sesuatu, mengutak-atik barang, dan hingga sekarang hal itu juga masih saya lakukan.
Bagaimana Anda memulai hari Anda? Are you a morning person?
Sejak saya punya anak, iya. Saya menjadi seorang morning person. Biasanya saya bangun sekitar pukul 8 atau 9 pagi, sedangkan sebelumnya saya biasanya bangun pukul 10 atau 11 siang.
Rutinitas yang biasa Anda lakukan untuk memulai hari?
Setiap pagi, saya selalu minum segelas air putih hangat dengan perasan air jeruk nipis. Setelah itu saya makan sebuah apel saat perut masih benar-benar kosong. Setengah jam kemudian saya sarapan, baru setelah itu saya mandi lalu cek email, dan lain-lain.
How about coffee or tea?
Hmm... I don’t drink coffee at all.
Di akhir pekan, apa yang biasanya Anda lakukan?
Weekend is actually our family time, mengingat saya dan istri saya sama-sama sibuk. Meskipun kami memang bertemu setiap hari, tetapi weekend selalu kami alokasikan waktunya kepada keluarga. Biasanya kami makan, atau jalan-jalan. Ya, do something, lah. Kalau memang ada waktu libur yang agak panjang biasanya kami pergi liburan ke luar kota.
Apa pekerjaan pertama Anda?
Pekerjaan pertama saya nge-pack buku di pabrik buku di Jerman. Pekerjaan kedua, di supermarket sebagai tukang panggang roti. Pernah juga kerja di Ikea, lalu pernah juga kerja di restoran sebagai koki dan kasir. Kalau pekerjaan di posisi sebagai seorang profesional, saya tidak pernah kerja di kantor. Dasar pendidikan saya adalah programming dan saya terbiasa melakukan kegiatan seperti coding. Akhirnya saya memutuskan untuk membuka usaha kecil-kecilan di bidang tersebut bersama beberapa teman saya.

Saya juga pernah freelance sebagai seorang web developer. Pernah juga menjadi kontributor reporter di Majalah Trax. Waktu itu saya masih tinggal di Eropa dan biasanya saya akan datang ke berbagai konser yang diselenggarakan di sana, saya foto, saya liput, lalu saya tulis dan saya kirim hasil tulisan saya ke Majalah Trax.
Awal Anda terjun ke dunia entertainment?
Tahun 2005, waktu itu saya sedang kembali ke Indonesia untuk menghabiskan masa liburan selama tiga bulan dan akhirnya saya pun magang di Majalah Trax. Saat itu kebetulan Mas Erwin Arnada, GM Trax sekaligus produser Rexinema sedang membuat film Catatan Akhir Sekolah. Dia menawarkan saya untuk casting, mengisi kekosongan peran Ray yang pemeran aslinya mengalami cedera engkel akibat bermain basket. Akhirnya saya ikut casting dan diterima. Itu awal mula saya terjun ke dunia entertainment.
Dunia hiburan dan dunia IT adalah dua dunia yang sangat berbeda. Bagaimana akhirnya Anda bisa kecemplung ke dunia yang berbeda sekali dengan dunia hiburan?
Sebenarnya kalau mau dibilang kecemplung, yang kecemplung itu justru di dunia hiburannya, karena saya lebih dahulu terjun ke dunia IT. Saya sudah terjun di sana sejak saya berada di Jerman. Saya bikin web, programming, dan lain-lainnya. Waktu tahun 2005 saya kembali ke Indonesia, saat itulah saya malah tidak sengaja kecemplung ke dunia hiburan Tanah Air. Saya sempat bolak balik terus antara Jerman dan Indonesia sampai akhirnya di tahun 2007 saya pindah total ke Indonesia, termasuk membawa perusahaan yang bergerak di bidang development studio untuk mobile dan website. Syukurnya kedua karir saya ini semua berjalan dengan baik.
Mengenai MalesBanget.com, Kenapa Anda memilih pasar komedi?
Pada tahun 2002, tahun di mana kami memulai MBDC, pasar komedi adalah yang sedang cukup terkenal. Pada tahun itu juga Kaskus pun baru mulai sama-sama naik. Tapi bedanya, waktu itu MBDC tidak ada yang mengurus dengan serius. Bisa dibilang hanya beberapa anak iseng saja. Namun kami juga cukup terkenal di kalangan anak Indonesia yang kuliah di luar negeri. Kontennya memang sengaja dipilih yang fun, yang ringan, karena pada saat itu website masih sedikit dan mayoritas website yang ada isinya yang serius-serius semua. Jadi kami ngeliat bahwa ini potensi dan ini adalah kekuatan kami untuk membuat konten yang fun, walaupun tidak selalu lucu tetapi tetap menghibur. Itu memang core kami, dan saat kami melihat market tersebut, saat itu termasuk market yang terkenal namun belum banyak pemain yang bermain di dalam audience tersebut. Jadi, ya kenapa tidak coba di situ?
Siapa saja founder di balik MBDC?
Foundernya saya, Christian Sugiono. Ada Aryo ada Aji. Kami bertiga saling mengenal melalui internet lewat IRC. Belum pernah ketemu sebelumnya, tiga tahun kemudian baru kami bertemu secara langsung.
Tantangan Apa yang dihadapi sebagai CEO MBDC?
Belakangan ini, setiap tahun, minimal setahun sekali pasti ada perubahan perilaku publik dalam mengonsumsi media. Kalau zaman dulu kami cukup membuat website, dan membuat brand positioning seperti yang kami inginkan, lalu publik akan mengakses kami langsung via malesbanget.com. Tetapi sekarang ini, terlebih di zamannya media sosial, penyebaran konten itu sudah sangat berbeda. Konten kami harus ada di semua platform media sosial yang orang-orang mainkan. Jadi, ya bagi saya itu adalah tantangan tersendiri memahami perilaku publik yang berubah dengan cepat saat mengonsumsi media. Dan media sosial termasuk salah satu hal yang kami perhatikan, mengingat Indonesia ternyata salah satu negara pengguna media sosial terbanyak di dunia. Jadi kami harus keep up dengan trend itu.
Sementara itu kalau terkait dunia startup teknologi, kami merasa cukup sulit untuk mencari talent di bidang IT. Belum lagi startup company sekarang di Jakarta berjamuran di mana-mana. Semua ingin membuat startup. Tim IT yang solid adalah hal dasar yang startup company wajib miliki. Sayangnya di Indonesia kendalanya adalah talent IT yang benar-benar bagus hanya sedikit namun demand-nya banyak, dan kami kalah saing dengan perusahaan-perusahaan besar yang bisa memberikan gaji secara gila-gilaan. Kami kalah di situ, kami membutuhkan usaha ekstra untuk membentuk satu tim IT yang bagus.
Memang visi dan misi MBDC sendiri itu apa?
Visinya kami ingin menjadi technology based media company, the first in Indonesia. Misinya dengan membuat konten yang baik, dan juga penyebaran konten yang tepat guna juga kepada user. Kami juga selalu menjaga kualitas di konten-konten kami. Walaupun didirikan pada tahun 2002, kami sempat mati suri dari tahun 2006 hingga 2011. Sehingga kembalinya kami di tahun 2011 juga memiliki semangat sendiri.
Apakah ada produk lain selain MalesBanget.com?
Ada, kami punya beberapa di antaranya adalah jalan2men.com. Situs jalan2men.com ini awalnya adalah travel series. Kebetulan perusahaan kami juga membuat konten video juga, dan jalan2men itu akhirnya menjadi cukup terkenal. Bahkan sudah tayang menjadi travel series di beberapa televisi, salah satunya di stasiun televisi Malaysia. Travel series ini berisi tentang kisah perjalanan keliling Indonesia.

Yang mengejutkan adalah saat kami menemukan fakta bahwa jalan2men ini ternyata cukup terkenal, bahkan ada komunitas yang sampai membuat kaos jalan2men sendiri, ada juga hashtag #jalan2man yang digunakan oleh mereka. Itu adalah hal yang tidak pernah kami bentuk atau rencanakan. Komunitas itu terbentuk secara organik di antara para penggemar jalan2men. Melihat kesempatan ini, kami akhirnya memutuskan untuk membentuk portal media baru yang membahas traveling tetapi tetap menggunakan dasar teknologi juga. Jadi tidak hanya sekadar membagikan konten informasi saja, tetapi juga harus mampu ikut menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh para traveler dengan menggunakan dasar teknologi.
Ada juga kamusslang.com tetapi produk yang satu ini lebih seperti permainan aja sih. Jadi ada aplikasinya, orang bisa mencari kata-kata slang dan menerjemahkan kata-kata tersebut.
Vakum untuk waktu yang cukup lama, apa alasan MBDC kembali bangkit?
Karena saya melihat bahwa sekarang pasarnya sudah siap. Selain MBDC, saya dan founder MBDC lainnya, Aryo, memang membuat perusahaan lain di bidang web development. Lama-lama kami merasa lelah harus mengerjakan konten untuk perusahaan orang lain. Bisa membuat website untuk orang, kenapa kami tidak mengembangkan produk sendiri? Belum lagi dengan produk sendiri kami akan bebas melakukan apa yang kami mau tanpa dibatasi oleh permintaan klien. Seiring waktu berjalan akhirnya kami melihat peluang ini muncul kembali di tahun 2011, kala itu startup company masih baru-barunya, belum se-booming sekarang. Industri tersebut masih sangat hijau. Saat itu juga kami yakin bahwa inilah saat yang tepat bagi kami untuk membangkitkan kembali malesbanget.com.


Foto: www.rajasiregar.com
Link: Qerja.com

No comments:

Post a Comment