Ngidam Sate Ayam ala Negeri Matahari Terbit,
Tempat Ini Bisa
Jadi yang Terbaik
Setelah beberapa waktu yang lalu
saya sempat menulis mengenai mie asal Jepang dan restorannya, kali ini saya
akan menulis makanan khas Jepang lainnya yang cukup digemari oleh masyarakat
Indonesia.
Sebagai orang Indonesia, saya
percaya bahwa sate adalah salah satu makanan yang terkenal di seluruh pelosok
Nusantara. Sate sendiri adalah makanan yang terdiri dari potongan daging yang
diberi bumbu, kemudian di bakar, lalu disajikan dengan berbagai macam jenis
saus. Terkadang disajikan bersama dengan saus kacang, tetapi Anda juga bisa
menemukan sate disajikan dengan saus kecap dan potongan cabai rawit. Hampir
seluruh wilayah di Indonesia memiliki jenis satenya sendiri. Ada yang terbuat
dari daging ayam, sapi, kerbau, bebek, kambing, dan juga daging kelinci. Tetapi
kali ini saya tidak akan membahas satu pun jenis sate nusantara, kali ini saya
akan menceritakan tentang sate ala Jepang.
Sate ala negeri
Sakura dikenal dengan nama Yakitori. Beberapa sumber mengatakan bahwa Yakitori
pertama muncul di pertengahan abad ke-17. Sekarang ini kebanyakan Yakitori
dibuat dari bahan daging ayam, tetapi versi aslinya Yakitori terbuat dari
daging burung pegar, burung puyuh, atau burung dara. Di zaman tersebut selain
karena mengonsumsi ayam dan daging sapi dilarang sesuai dengan ajaran Buddha,
namun juga karena daging-daging tersebut merupakan komoditas mahal. Seiring
waktu berlalu dan juga berbagai pengaruh budaya dari luar, akhirnya daging ayam
dan sapi pun menjadi santapan regular di Jepang. Hingga sekarang Yakitori pun
menjadi makanan yang sangat digemari di Jepang. Tidak hanya oleh anak-anak dan
remaja, tetapi juga orang dewasa dan orang tua.
Makanan Jepang
merupakan salah satu makanan mancanegara yang sangat terkenal di Indonesia,
tidak hanya di kota besar seperti Jakarta, sekarang kita bisa dengan mudah
menenukan restoran Jepang di berbagai wilayah Tanah Air. Kebanyakan dari kita
pasti mengenal Ramen, Udon, dan juga Beef Bowl (Nasi yang dihidangkan dengan topping irisan tipis daging sapi) dengan
cukup baik, tetapi rasanya masih jarang yang mengenak Yakitori. Saya menganggap
bahwa Yakitori adalah late bloomer Japanese food di Indonesia. Beberapa tahun
lalu saat berbagai restoran masakan jepang seperti ramen menjamur dimana-mana,
namun menemukan restoran yang menghidangkan Yakitori terbilang cukup sulit.
Beruntung semuanya sudah berubah sekarang. Menemukan restoran Yakitori (di
Jakarta) sangatlah mudah. Kali ini saya mencoba Yakitori milik Toridoll Yakitori
Restaurant yang berlokasi di Kota Kasablanka Mall, Food Society Section di
Jakarta Pusat
Toridoll Yakitori mendeklarasikan
dirinya sebagai Japanese Style Family Dining Yakitori Pub, dimana setiap orang
akan merasa nyaman dan bebas untuk makan dan berkumpul bersama. Mereka
mengusung konsep satu restoran Yakitori yang segar dan modern untuk banyak
orang. Saat Anda melihat gerai Toridoll Yakitori dari bagian depan, Anda akan
disajikan dengan berbagai macam pilihan warna dasar yang dinamis dilengkapi
dengan dekorasi yang sangat menarik mata, belum lagi mereka mengusung konsep
dapur yang semi terbuka. Meningat saya adalah orang yang cukup “visual” maka
melihat pemandangan tersebut cukup menyenangkan indera penglihatan saya. Begitu
pun saat saya memasuki restoran tersebut, saya setuju bahwa Yakitori Doll
adalah satu restoran yang modern dan nyaman untuk berkumpul.
Sesuai dengan nama mereka,
Toridoll Yakitori, restoran ini menyajikan Yakitori sebagai hidangan utamanya.
Mereka memiliki berbagai jenis Yakitori, mulai dari daging, ampela, hati,
kulit, dan sayap ayam. Mereka juga memiliki menu Yakitori daging sapi yang
diberi nama Gyudon Skewer, tidak ketinggalan Yakitori Ikan yang terbuat dari
daging ikan salmon segar. Jika Anda penggemar berat sayuran, jangan khawatir,
Toridoll Yakitori juga menyajikan sate sayuran dari zuchinni, jamur shitake,
terong (nasu), kentang, dan tomat.
Saya makan di sana bersama
seorang adik saya dan dua orang teman, kami lalu memesan dua porsi Osaka set-10
Kushi Moriawase, empat porsi nasi putih, dan empat gelas ocha. Setiap porsi
dari Osalan set-10 terdiri dari 2 tusuk Negima (paha ayam & daun bawang), 2
tusuk Tsukune (daging ayam cincang), 2 tusuk Torimi (daging ayam), 2 tusuk Kimo
(hati ayam), dan 2 Sunazari (ampela).
Setelah memesan saya harus
menunggu sekitar 10 menit sebelum pesanan saya dihidangkan. Mereka menyakitan
Yakitori dalam piring kotak berwarna biru safir dan memberika Shio (kecap asin)
sebagai bumbu pendamping Yakitori. Jika itu berhubungan dengan bumbu untuk
makanan, saya adalah #savoury team, tetapi jika Anda penggemar bumbu manis maka
Anda bisa memilih Tare (kecap manis) untuk bumbu pendamping Yakitori Anda.
Kalau boleh jujur, harga di Toridoll Yakitori memang sedikit mahal, tetapi
semua terbayar impas dengan rasa Yakitori yang mereka hidangkan. Daginga yamnya
terasa sangat empuk dan juicy, sate ampelanya juga tidak keras, sementara sate
hati juga terasa gurih. Saya penasaran dengan Shio milik Toridoll Yakitori, karena
nasi putih saya saja sudah terasa enak saat hanya dimakan dengan siraman Shio
di atasnya. Untuk sate favorit, saya pilih Tsukune. It is one of the BEST!!!
Di dalam daftar menu ternyata
tertulis bahwa restoran ini menyajikan Yakitori dengan pemanggang kecil yang
menggunakan Bincho Zumi, arang tradisional khas Jepang yang terbuat dari kayu
Ubame Gashi. Sayangnya mereka tidak menghidangkan pesanan saya dengan
pemanggang kecil tersebut.
Walaupun merupakan restoran Yakitori,
Toridoll Yakitori juga menghidangkan makanan Jepang lainnya seperti cawan
mushi, agedashi tofu, yakisoba, donburi, dan juga tempura. Saat ini Toridoll
Yakitori memiliki dua buah cabang di Jakarta, yaitu di Kota Kasablanka Mall dan
Gandaria City.
Nama Restoran: Toridoll Yakitori
Alamat: Kota Kasablanka, Lantai Ground, Food
Society
Jl. Casablanca Raya,
Tebet, Jakarta Selatan
Telefon: 021 29475218, 021 29475219
Jam
Buka: Mon – Sun
10 AM – 10 PM
Google MAP:
Baca Juga:
Semangkuk Soba Panas & Gurih di Jantung Kota Jakarta
Donburi Ichiya, Nikmatnya Rice Bowl dari Negeri Matahari Terbit